Arus konveksi ini bisa terjadi ketika ada fluida atau zat yang mengalir (gas atau cairan) dipanaskan.
Pemanasan fluida ini akan mengubah suhu dan juga massa jenis atau kepadatannya, teman-teman.
Fluida yang dipanaskan itu akan mengembang menjadi tidak sepadat bagian fluida yang dingin.
Mengembangnya fluida yang panas ini akan menyebabkan gaya apung sehingga fluida bisa naik ke atas.
Sementara fluida yang lebih dingin menjadi lebih padat dan akhirnya tenggelam ke bagian bawah.
Saat tenggelam ke bawah, fluida yang lebih dingin akan dipanaskan dan kembali mengembang dan naik ke atas.
Ini terus berlangsung selama proses pemanasan dan membentuk siklus arus melingkar karena fluida naik-turun.
Nah, arus melingkar hasil pergerakan fluida selama dipanaskan inilah yang disebut sebagai arus konveksi.
Arus konveksi ini terus terjadi hingga mencapai keseimbangan, yaitu suhu dan kerapatan massa jenis sama.
Namun, untuk mencapai suhu dan kerapatan massa jenis yang sama di dalam lapisan Bumi tentu tidak mudah.
Oleh karena itu, lempeng Bumi terus bergerak melalui pergerakan divergen, konvergen, dan juga transform.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Lempeng Bumi? Materi IPAS Kelas 5 SD
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR