Bobo.id - Alam yang ada di sekitar kita tentu perlu dijaga karena memiliki peran yang penting pada lingkungan dan kehidupan manusia.
Karena itu, konservasi dilakukan oleh pemerintah atau lembaga tertentu untuk menjaga lingkungan kita.
Pada materi IPA kali ini, kita akan belajar tentang dua jenis konservasi yang banyak dilakukan di berbagai negara termasuk Indonesia.
Konservasi merupakan sebuah upaya, metode dan langkah untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terbatas, bijaksana, dan tepat guna.
Jadi, dengan konservasi, kita tetap bisa memanfaatkan lingkungan tanpa merusak dan justru menjadikannya tetap lestari.
Ada dua metode yang bisa dipilih untuk melakukan usaha perlindungan ini, yaitu konservasi in situ dan ex situ.
Berikut akan dijelaskan dua jenis konservasi tersebut beserta contohnya, agar teman-teman lebih cepat memahaminya.
Konservasi in situ adalah konservasi flora, fauna, dan ekosistem yang dilakukan dalam habitat aslinya atau di dalam kawasan.
Cara ini dilakukan agar kondisi flora, fauna, dan ekosistem tetap utuh dan segala proses kehidupan tetap berjalan alami.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk kawasan suaka alam seperti cagar alam atau suaka marga satwa, zona inti taman nasional, serta hutan lindung.
Konservasi in situ dilakukan dengan tujuan menjaga keutuhan dan keaslian jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya secara alami.
Baca Juga: Contoh Tempat Konservasi Khusus Hewan Langka di Indonesia, Materi IPA
Kegiatan ini pun dilakukan melalui proses evolusi yang dijaga keberlangsungannya secara alami.
Jenis konservasi ini pun sangat perlu dilakukan perluasan agar bisa ikut memelihara proses ekologi yang esensial hingga menjamin pemanfaatan jenis secara lestari dan berkelanjutan.
- Cagar Alam:Cagar Alam Maninjau di Agam, Cagar Alam Kawah Ijen di Banyuwangi, Cagar Alam Waigeo Barat, dan lain sebagainya.
- Suaka Margasatwa: Suaka Margasatwa Sermo, Suaka Margasatwa Rawa Singkil, dan lain sebagainya.
- Taman Nasional: Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Way Kambas, Taman Nasional Ujung Kulon, dan lain sebagainya.
- Hutan Lindung: Hutan Sungai Wain di Kalimantan Timur, Hutan Alas Kethu di Jawa Tengah, Hutan Langsa di Aceh, dan lain sebagainya.
Konservasi ex situ atau di luar kawasan adalah sebuah upaya konservasi yang dilakukan dengan menjaga dan mengembangbiakkan jenis tumbuhan dan satwa di luar habitat alaminya.
Cara ini dilakukan dengan mengumpulkan jenis, pemeliharaan, dan penangkaran pada jenis flora atau fauna tertentu.
Tempat yang digunakan untuk konservasi ex situ dilakukan dengan cara memanipulasi objek yang dilestarikan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya memperkaya atau memperbanyak jenis tumbuhan atau satwa tersebut.
Cara ini banyak dilakukan untuk mencegah tumbuhan atau satwa yang hampir mengalami kepunahan dan bersifat unik.
Baca Juga: Apa itu Hutan Konservasi? Ini Penjelasan hingga Jenis-jenisnya
Meski begitu, cara konservasi ini terkenal sulit dilakukan dengan keberhasilan yang tinggi, karena jenis yang dominan lebih banyak ada di tempat alaminya.
Tumbuhan dan satwa akan sulit beradaptasi di tempat baru terlebih untuk berkembang biak.
Lingkungan buatan yang dilakukan dalam konservasi ex situ mencakup pada manajemen udara, air, mineral, yang berkaitan dengan organisme yang dijaga.
Sehingga cara ini dianggap memerlukan survei, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan, dan latihan yang tidak mudah.
- Taman Safari: Taman Safari Cisarua, Taman Safari Prigen, dan Bali Safari & Marine Park
- Kebun Botani: Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Kuningan, Kebun Raya Cibodas, dan lain sebagainya.
- Kebun Binatang: Taman Burung Bali, Bali Zoo, Kebun Binatang Gembira Loka, dan lain sebagainya.
Dari penjelasan itu, perbedaan dua jenis konservasi ini ada pada tempat penangkaran atau perawatan tumbuhan dan satwa.
Pada konservasi in situ perawatan bukan hanya pada tumbuhan atau satwa tapi juga pada ekosistem yang ada di tempat tersebut.
Sehingga perawatan tumbuhan dan satwa dilakukan di habitat aslinya dengan pengamatan secara tidak langsung.
Sedangkan konservasi ex situ dilakukan di tempat khusus yang dibuat mirip seperti habitat dari satwa atau tumbuhan yang akan dikembangbiakkan.
Baca Juga: Apa Saja Bentuk Konservasi yang Bisa Kita Temukan di Indonesia? Materi Kelas 4 SD Tema 9
Cara ini tidak mengikut sertakan perawatan ekosistem dan mengutamakan peningkatan flora atau satwa yang sudah mendekati punah.
Nah, itu penjelasan tentang dua jenis konservasi baik in situ atau ek situ yang memiliki tujuan mirip namun berbeda tempat.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud konservasi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR