Bobo.id - Baru-baru ini, media sosial sedang diramaikan dengan berita mendekatnya komet raksasa ke Bumi.
Komet raksasa tersebut diperkirakan berukuran tiga kali lebih besar dari Gunung Everest, yang dikenal sebagai salah satu tujuh gunung tertinggi dari tujuh benua yang ada di dunia.
Bersumber dari New York Post, komet raksasa tersebut diberi nama 12P/Pons-Brooks yang meledak oada 5 Oktober 2023 lalu.
Diameter komet 12P/Pons-Brooks mencapai sekitar 315 kilometer. Sementara ketinggian Gunung Everest 88,5 kilometer.
Ini berarti komet 12P/Pons-Brooks jauh lebih besar daripada Gunung Everest.
Komet 12P/Pons-Brooks memiliki inti padat yang terdiri dari es, debu, dan gas. Bagian intinya yang dapat memicu ledakan ketika dipanaskan oleh Matahari.
Sebelum meledak pada 5 Oktober, komet 12P/Pons-Brooks ini sudah pernah meledak pada 20 Juli 2023.
Setelah kedua ledakan, saat ini komet 12P/Pons-Brooks berada di konstelasi Hercules, sehingga dapat diamati dari arah Timur-Utara-Timur pada ketinggian 36 derajat di atas ufuk.
Komet ini bergerak mengarah ke Bumi dan diperkirakan akan terus mengalami ledakan.
Lantas, apakah pergerakan dan ledakan komet 12P/Pons-Brooks yang terjadi saat ini dapat membahayakan Bumi?
Cari tahu faktanya, yuk!
Baca Juga: Unik, Ada Planet Merah Muda yang Ditemukan Astronom, Apa Namanya?
Tidak Akan Menabrak Bumi
Bersumber dari Kompas.com, komet 12P/Pons-Brooks tidak akan menabrak Bumi, namun tetap akan mendekati planet kita.
Diperkirakan, jarak terdekat komet 12P/Pons-Brooks dengan Bumi akan terjadi pada April 2024.
Pada saat di posisi tersebut, komet 12P/Pons-Brooks juga akan mencapai magnitudo +4, sehingga akan terlihat jelas pada bulan Mei-Juni 2024.
Setelah mendekati Bumi, komet 12P/Pons-Brooks akan terlempar ke ruang angkasa, baru akan kembali pada 2095.
Jadi, fakta bahwa komet raksasa 12P/Pons-Brooks mendekati Bumi memang benar, teman-teman. Namun, fenomena astronomi ini tidak membahayakan.
Komet Berasal dari Mana?
NASA mendefinisikan komet sebagai benda besar yang terbuat dari debu dan es, yang bisa mengorbit Matahari.
Diketahui komet sudah ada dan terbentuk di tata surya sejak 4,6 miliar tahun yang lalu.
Bersumber dari space.com, komet berasal dari tempat yang sangat jauh dari tata surya, disebut dengan wilayah Awan Oort.
Awan Oort ini terbuat dari potongan puing-puing di ruang angkasa yang berukuran sebesar gunung.
Baca Juga: Meski Bukan Planet Terjauh dari Matahari, Kenapa Uranus Disebut Planet Terdingin?
Ketika melakukan perjalanannya, komet bisa menempuh jarak ratusan ribu kali jarak antara Matahari dan Bumi.
Jika sudah selesai, komet akan kembali ke bagian tata surya, tepatnya dalam orbit jutaan tahun.
Di Awan Oort, komet terbentuk dari bongkahan es, gas, dan debu. Material pembentuknya ini mirip dengan materi pembentuk planet.
Namun, karena Awan Oort memiliki suhu lingkungan yang dingin, maka komet mengandung lebih banyak es.
Nah, itulah penjelasan mengenai fakta komet yang mendekati Bumi dan dari mana asalnya.
----
Kuis! |
Berapa ukuran komet 12P/Pons-Brooks? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR