Bobo.id - Sekitar tanggal 13-14 Agustus 2023 mendatang, akan ada fenomena puncak hujan meteor Perseid.
Fenomena hujan meteor Perseid sebenarnya terjadi setiap tahun, tepatnya pertengahan bulan Juli hingga akhir bulan Agustus.
Menurut NASA, kita bisa melihat 100 meteor per jam selama puncak Perseid tahun ini.
Hujan Meteor Perseid disebabkan oleh tabrakan partikel debu dan komet dengan atmosfer Bumi. Ini terjadi ketika Bumi melintasi jalur orbit komet Swift-Tuttle.
Komet Swift-Tuttle adalah objek terbesar yang diketahui berulang kali melewati Bumi.
Lebar komet ini mencapai 26 kilometer, ditemukan pertama kali secara terpisah oleh dua astronom, yakni Lewis Swift dan Horace Tuttle.
Pada saat fenomena puncak hujan meteor Perseid berlangsung, pemandangan yang akan kita lihat adalah komet berekor yang bersinar.
Bersumber dari National Geographic, komet adalah bola es dan batu yang memiliki ekor bercahaya yang ketika melintasi bumi terlihat jelas di langit malam.
Nah, kira-kira kenapa komet bisa memiliki ekor saat fenomena hujan meteor? Yuk, cari tahu faktanya bersama Bobo!
Adanya Pemancaran Gas
Ketika komet mendekati Matahari dalam orbitnya, panas Matahari menyebabkan es dan bahan lainnya di permukaan komet menguap dalam proses yang disebut sublimasi.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fakta Planet Mars Berputar Lebih Cepat, Apa Akibatnya?
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR