Bobo.id - Saat melihat langit di malam hari, kita akan melihat langit gelap yang disinari cahaya Bulan dan Bintang.
Namun jangan salah, di luar atmosfer Bumi, ada beberapa peristiwa yang membuat tata surya sangat terang.
Salah satunya adalah supernova, yang terjadi ketika bintang tak punya lagi bahan bakar agar tekanannya keluar.
Yap, supernova adalah peristiwa ketika bintang masif mati dan meledak hingga ciptakan cahaya terang.
Meski disebut sangat terang, namun fenomena supernova tetap saja tidak terlihat dari Bumi. Apa penyebabnya, ya?
Cahaya Terang Supernova
Supernova terjadi ketika bintang yang sangat besar kehabisan bahan bakar untuk melakukan fusi nuklirnya.
Matahari sebagai bintang yang kita ketahui cukup besar, itu masih belum cukup besar untuk menjadi supernova.
Ketika bintang super besar itu runtuh dan mati, maka akan memicu ledakan hebat. Itulah supernova.
Bersumber dari Info Astronomy, cahaya dari fenomena supernova bisa seterang seluruh galaksi dalam waktu singkat.
Baca Juga: Buang Materi ke Antariksa dengan Kecepatan 40.000 Km/Detik, Ini Fakta Supernova
Beberapa supernova di Galaksi Bima Sakti bahkan begitu terang sehingga bisa terlihat pada siang hari, lo.
Sayangnya, fenomena antariksa supernova yang bisa terlihat dengan mata telanjang jarang terjadi.
Pada galaksi seukuran Bima Sakti, diperkirakan hanya ada satu supernova dalam 100 tahun yang terlihat.
Hal ini membuat tidak ada jaminan bagi teman-teman untuk bisa melihat supernova di waktu hidup kita.
Ada Supernova Super Terang
Sekitar 36 tahun yang lalu atau pada 1987 ada fenomena supernova yang bisa diamati oleh penduduk Bumi.
Supernova SN 1987A itu terlihat di galaksi tetangga Bimasakti yang dikenal sebagai awan magellan besar.
Ketika itu, SN 1987A bisa dilihat oleh masyarakat di belahan Bumi Selatan tanpa bantuan apa pun, lo.
Hingga kini, para astronom masih mempelajari gelombang ledakan SN 1987A yang cahayanya sangat terang.
Meskipun jarang supernova bisa dilihat langsung dari Bumi, bukan berarti peristiwa ini jarang terjadi.
Faktanya, supernova umum terjadi di alam semesta. Di seluruh semesta bisa terjadi 50 supernova per detik!
Baca Juga: Teleskop Hubble Tangkap Ledakan Besar Super Terang, dari Mana Asalnya?
Mengapa Supernova Sulit Diamati?
Alasan supernova yang terang sulit diamati langsung adalah karena kita hidup di alam semesta yang kosong.
Di sana, ada banyak sekali awan debu dan gas nebula yang sangat gelap. Materi itu terlihat hitam.
Banyak materi gelap di alam semesta itulah yang menghalangi pandangan kita terhadap banyak supernova.
Selain banyak materi sebagai penghalang, jarak juga menjadi alasan kenapa kita tak bisa melihat supernova.
Semakin jauh supernova dari Bumi, maka cahayanya semakin redup sehingga kita tidak bisa menyaksikan supernova.
O iya, selain fenomena supernova, ada juga fenomena serupa tetapi dengan cahaya lebih terang, yakni hipernova.
Hipernova pada dasarnya adalah peristiwa supernova super cerah dan energik yang dihasilkan dari keruntuhan bintang.
Bintang yang meledak ini juga bukan bintang sembarangan, melainkan bintang yang sangat besar dan masif.
Untuk bisa mengalami hipernova, sebuah bintang harus memiliki massa setidaknya 30 kali lebih besar dari Matahari kita.
Ledakan hipernova terjadi sangat cepat. Bintang akan meledak dengan angin kencang dan gelombang kejut kuat.
Hipernova disebut mengeluarkan energi yang jauh lebih kuat, yakni bisa mencapai 100 kali lebih banyak. Wow!
Baca Juga: Sebelum Jadi Supernova, Bintang Ini Keluarkan Massa sebesar Matahari, Bintang Apa Itu?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan supernova? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR