Bobo.id - Jalur Sutra merupakan jalur perdagangan yang sangat terkenal pada zaman dulu.
Bahkan jalur ini juga jadi simbol perdagangan, budaya, dan peradaban dalam jangka waktu yang lama, lo.
Pada materi IPS kali ini, teman-teman akan belajar tentang jalur sutra dari kemunculan hingga rutenya.
Nama Jalur Sutra ini sebenarnya bukan hanya satu jalur saja, lo.
Ada beberapa jalur yang menghubungkan berbagai kota dan kerajaan pada zaman dulu.
Jalur ini pun juga punya peran penting dalam perdagangan pada masa itu.
Lalu bagaimana jalur sutra bisa muncul? Berikut akan dijelaskan sejarah singkat kemunculan Jalur Sutra.
Jalur perdagangan ini diberi nama Jalur Sutra karena perdagangan yang dilakukan pertama dan utama adalah perdagangan sutra.
Perdagangan kain sutra ini dilakukan oleh Tiongkok yang dijual atau diekspor ke negara-negara di barat.
Walau komoditas utama adalah perdagangan sutra, namun ada banyak barang lain yang juga ikut dijual.
Barang-barang seperti emas, rempah, porselen, serta karya seni turut ikut diperdagangkan dari Tiongkok ke negara di barat.
Baca Juga: 5 Alasan Selat Malaka Menjadi Tempat Strategis untuk Perdagangan
Selain menjual barang, jalur ini juga jadi sarana pertukaran ide dan teknologi yang dimiliki berbagai negara atau kerajaan.
Punya banyak fungsi, Jalur Sutra pertama kali dikembangkan pada masa Dinasti Han yaitu sekitar abad kedua Sebelum Masehi (SM).
Jalu ini mulai digunakan saat diplomat Tiongkok, yaitu Jenderal Zhang Qian melakukan perjalanan ke Asia Tengah.
Jalur yang dilalui itu kemudian menjadi jalur menjalin berbagai hubungan dengan kerajaan-kerajaan di Asia Tengah.
Lambat laun, jalur ini mulai menyebar ke beberapa wilayah lain dan komoditas dagang pun meningkat.
Lalu bagaimana rute dari Jalur Sutra? Mari simak penjelasan berikut ini.
Jalur Sutra terbagi menjadi dua rute yaitu jalur utara dan selatan.
Pada jalur utara, rute melalui Bulgar Kipchak ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea. Dari jalur itu dilanjutkan menuju Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke Venezai.
Sedangkan pada rute selatan akan melalui Turkestan-Khorasan menuju Meopotamia dan Anatolia.
Dari situ jalur dilanjutkan ke Selatan Anatolia menuju Laut Tengah atau melalui Levenat ke Mesir dan Afrika Utara.
Dalam perkembangannya, jalur sutra berkembang dengan barang dagangan yang lebih beragam.
Baca Juga: 5 Tokoh Penjelajah Samudra dari Portugis, Ada Bartolomeu Dias hingga Ferdinand Magellan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perdagangan kain sutra yang diproduksi Tiongkok memang mendominasi di berbagai wilayah.
Namun berjalannya waktu, kebutuhan menjadi meningkat dan barang seperti rempah, biji-bijian, sayur dan buah, kulit binatang, logam, serta barang lainnya.
Tentunya pemasok berbagai barang itu tidak hanya berasal dari Tiongkok tapi juga dari berbagai daerah lain.
Dengan begitu Jalur Sutra pun bergeser yang disesuaikan juga dengan konteks geopolitik yang terus berubah.
Seperti beberapa pedagang yang menghindari wilayah tertentu karena adanya masalah politik, hingga benar-benar memperhatikan jalur yang akan dipilih.
Selain masalah politik, masalah lingkungan juga membuat jalur ini bergeser.
Beberapa jalur yang melalui sungai mengalami kendala arena jaringan sungai memiliki tingkat air yang tidak sesuai dan sering mengering.
Hingga jalur maritim pun terbentuk yang dikenal juga dengan nama Jalur Rempah atau Spice Roads.
Jalur maritim ini memang lebih terkenal untuk mengangkut beragam jenis rempah termasuk yang berasal dari Indonesia.
Hal itu terjadi, karena jalur perdagangan laut yang menghubungkan Tiongkok dengan India melalui daerah Indonesia.
Jalur maritim ini bermula dari Selat Malaka menuju Teluk Persia melaui Suria ke Laut Tengah.
Baca Juga: Siapa Saja Tokoh Penjelajah Samudra yang Berasal dari Inggris? Materi IPS
Dari Laut Tengah ada yang menuju Laut Merah melalui Mesi hingga ke Laut Tengah.
Nah, itu penjelasan tentang Jalur Sutra yang bermula dari jalur darat dengan dua rute kemudian memiliki jalur maritim yang dikenal juga dengan jalur rempah.
----
Kuis! |
Kenapa jalur dagang itu benama Jalur Sutra? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR