Menurut NASA, dinamika dan komposisi atmosfer mencakup proses fisik dan kimia di atmosfer yang berkaitan dengan cuaca, kualitas udara, dan iklim.
Ketika faktor dinamika atmosfer sedang aktif, maka dapat memberikan dampak cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem ini bisa mengarah pada dua hal, yakni curah hujan tinggi dan terjadinya kekeringan di suatu wilayah.
Masyarakat dianjurkan tetap waspada dalam menghadapi cuaca seperti ini, karena hujan lebat dapat berpeluang menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Andri Ramdhani juga menambahkan, untuk wilayah DKI Jakarta dan sebagian besar Jabodetabek akan memasuki musim hujan pada November Dasarian I-III 2023.
BMKG juga masih terus memantau kondisi dan prediksi cuaca harian dalam bebereapa hari ke depan.
Apa itu Bencana Hidrometeorologi?
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi.
Atau dengan kata lain, bencana hidrometeorologi dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan meteorologi seperti angin, curah hujan, kelembapan, temperatur.
Sedangkan, terjadinya perubahan suhu, kelembapan, dan curah hujan di lingkungan suatu wilayah juga dipengaruhi oleh perubahan iklim.
Adapun beberapa jenis bencana hidrometeorologi antara lain sebagai berikut.
Baca Juga: Hadapi Musim Hujan, Ini 6 Tips yang Bisa Dilakukan Agar Tak Mudah Sakit
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR