Benua yang berada di atas lempeng yang lebih tebal bisa terjebak dan mulai tenggelam di dalam mantel Bumi.
Ini menyebabkan perubahan dalam bentuk dan ukuran benua tersebut, meskipun tidak hilang sepenuhnya.
Kedua, benua juga terus mengalami erosi oleh air, angin, dan es. Erosi ini dapat mengikis permukaan benua dan mengangkut material ke laut.
Seiring berjalannya waktu, erosi dapat mengubah bentuk dan ukuran benua, meskipun perubahan ini biasanya berlangsung sangat lambat.
Ketiga, benua juga dapat mengalami perubahan bentuk melalui proses pengangkatan dan pengendapan.
Ketika lempeng tektonik bertemu dan bergesekan, daerah pegunungan dan lembah bisa terbentuk.
Di tempat-tempat ini, batuan bisa diangkat ke atas atau terendam lebih dalam ke dalam kerak bumi, mengubah topografi benua.
Terakhir, benua bisa 'hilang' karena adanya perubahan iklim, yang dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut hingga menutupi wilayah daratan.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa nama benua yang dianggap hilang ratusan juta tahun lalu? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR