Jika massa udara dingin dan kering mendorong massa udara hangat dan lembap, maka akan menghasilkan awan menggelembung penyebab hujan dan petir.
Namun, ketika udara hangat dapat mendorong udara yang lebih dingin, maka akan terjadi hujan gerimis atau kabut.
Nah, awan hujan terlihat berwarna abu-abu hingga kegelapan karena ketebalan atau ketinggiannya, teman-teman.
Ketika hendak terjadi hujan, tetesan air pembentuk awan akan semakin rapat dan tebal.
Akibatnya, semakin banyak cahaya yang dihamburkan, sehingga cahaya yang dapat menembus tetesan air di awan ini semakin sedikit.
Partikel di bawah awan hujan ini tidak memiliki cahaya, oleh karena itu kita melihat alas awan hujan berwarna abu-abu gelap.
Partikel di dalam Awan
Warna awan mendung juga dapat dipengaruhi oleh ketebalan awan.
Awan mendung yang lebih tebal cenderung memiliki warna yang lebih gelap karena cahaya matahari lebih banyak diserap oleh partikel-partikel air di dalam awan.
Dengan begitu, hanya sedikit cahaya yang mencapai mata kita, sehingga membuatnya tampak gelap.
Selain itu, awan mendung juga dapat mengandung partikel debu, polusi, atau partikel kecil lainnya yang dapat memberikan warna abu-abu atau kelabu pada awan.
Baca Juga: Kenapa Fenomena Alam Awan Rendah Terjadi di Arab Saudi? Ini Penjelasannya
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR