Bobo.id - Mendekati akhir tahun, sebagian wilayah Indonesia sudah mulai memasuki musim hujan.
Maka dari itu, akhir-akhir ini kita mulai terbiasa dengan pemandangan awan mendung di sore hari, namun cerah saat pagi hari.
Menurut National Geographic, awan merupakan sebuah benda bermassa (memiliki berat jenis) yang berasal dari kumpulan tetesan air atau kristal air beku.
Faktanya, bahan penyusun awan adalah air, partikel debu, partikel kotoran, garam laut, yang mengalami proses kondensasi.
Kita tentu sudah tahu bahwa air warnanya transparan, atau tidak memiliki warna.
Lantas, apa yang menyebabkan awan mendung yang terbuat dari tetesan air tersebut terlihat kelabu? Yuk, cari tahu jawabannya!
Dipengaruhi Letak Ketinggian
Awan pembawa hujan disebut dengan cumulus. Namun, yang lebih berbahaya disebut cumulonimbus.
Awan cumulonimbus adalah sebuah awan vertikal dengan bentuk padat. Di dalamnya terdapat badai, petir, dan cuaca buruk lainnya.
Dengan adanya kondensasi pada proses pembentukan awan, air berkumpul menjadi awan hitam penyebab terjadinya hujan.
Awan juga akan terbentuk ketika dua massa udara yang berbeda saling bertabrakan, namun tidak bisa bercampur, kecuali suhu dan kadar airnya mirip.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Air Tidak Dapat Menguap dan Membentuk Awan?
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR