Bobo.id - Teman-teman, apakah kemarin tanggal 5 November kamu menyaksikan fenomena puncak hujan meteor Taurid Selatan?
Hujan meteor Taurid Selatan ini diketahui sudah berlangsung sejak 28 September dan akan berakhir pada 2 Desember 2023.
Pada saat itu, puncak hujan meteor Taurid Selatan dapat dilihat dari semua wilayah Indonesia.
Bersumber dari space.com, pada 11 November mendatang, puncak hujan meteor Taurid Utara akan berlangsung dalam semalam.
Hampir bersamaan, hujan meteor Taurid Utara terjadi di seluruh dunia antara 20 Oktober hingga 10 Desember.
Menurut NASA, ketika hujan meteor Taurid terjadi, maka meteor ini akan bergerak sekitar tiga hingga 4 meteor per jam.
Di mana pemandangan fenomena antariksa ini akan terlihat?
Waktu terbaik untuk melihat hujan meteor Taurid Utara adalah sekitar tengah malam ketika langit dalam kondisi gelap tanpa cahaya bulan.
Sementara di Indonesia, puncak hujan meteor Taurid Utara dapat disaksikan pada 12 November.
Melalui akun Instagram resminya, Observatorium Bosscha memberikan informasi bahwa fenomena astronomi ini akan berlangsung mulai pukul 18.27 WIB hingga terbitnya fajar.
Hujan meteor ini akan berada di arah rasi bintang Taurus, di langit utara.
Baca Juga: Mengulik Fakta Menarik Sirius, Bintang Paling Terang di Langit Malam
Ketika fenomena ini berlangsung, kita bisa menyaksikan meteor Taurid yang bergerak dengan kecepatan kira-kira 28 kilometer per detik.
Apa Penyebab Hujan Meteor Taurid?
Hujan meteor Taurid disebabkan oleh puing-puing berupa es dan debu dari komet 2P/Encke saat melewati tata surya kita.
Puing-puing dari Encke ini berukuran besar dan tersebar, sehingga memerlukan waktu agak lama untuk melewati Bumi.
Itulah yang menyebabkan ada dua bagian hujan meteor Taurid, yakni Taurid Utara dan Taurid Selatan.
Komet Encke memiliki periode orbit terpendek dari semua komet yang diketahui, yakni hanya membutuhkan waktu sekitar 3,3 tahun untuk mengorbit Matahari.
Setiap komet ini kembali ke tata surya bagian dalam, maka intinya akan melepaskan es dan batu ke ruang angkasa, menjadi aliran meteor yang sangat besar.
Sayangnya, jumlah meteor yang terlihat selama hujan Taurid biasanya tidak sebanyak hujan meteor lainnya.
Menurut Royal Museum Greenwich (RMG), komet Encke dan hujan meteor Taurid diperkirakan merupakan sisa-sisa komet yang pecah selama 20.000-30.000 tahun terakhir.
Perbedaan dengan Hujan Meteor Taurid Selatan
Hujan meteor Taurid Utara dan Taurid Selatan adalah dua peristiwa langit yang terkait, tetapi keduanya memiliki beberapa perbedaan.
Baca Juga: Apakah Lubang Hitam di Alam Semesta Bisa Bertambah Besar? Ini Faktanya
Radian Taurid Utara terletak di konstelasi Taurus (Taurus the Bull). Oleh karena itu, meteor-meteor dalam hujan Taurid Utara tampaknya berasal dari arah konstelasi Taurus di langit utara.
Sementara radian Taurid Selatan terletak lebih dekat ke konstelasi Aries (Aries the Ram) dan di langit selatan.
Meteor-meteor dalam hujan Taurid Selatan tampaknya berasal dari arah konstelasi Aries di langit selatan.
Selain itu, Taurid Utara cenderung memiliki intensitas atau tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan Taurid Selatan.
Jumlah meteor yang dapat terlihat selama Taurid Utara biasanya lebih sedikit.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Berapa lama hujan meteor Taurid Utara berlangsung? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR