Air yang menguap akan berubah menjadi uap air, dan uap air ini naik ke langit.
Proses ini adalah bagian awal dari terbentuknya hujan air dan juga hujan salju.
Ketika uap air naik ke atmosfer, udara di sekitarnya semakin dingin dengan ketinggian.
Udara dingin tidak dapat menyimpan uap air sebanyak udara hangat. Akibatnya, uap air tersebut mulai mengembun dan membentuk awan.
Saat awan terbentuk, uap air di dalamnya tidak hanya dalam bentuk tetesan air biasa, lo.
Beberapa tetesan air di awan ini bisa berubah menjadi kristal-kristal salju yang indah.
Proses ini disebut kristalisasi. Kristal salju memiliki struktur unik yang menciptakan keindahan hujan salju yang bisa kita lihat.
Kristal salju yang terbentuk dalam awan memiliki dua kemungkinan bentuk saat jatuh ke bumi.
Jika cuaca cukup hangat di sepanjang perjalanan turun, kristal salju akan meleleh dan menjadi tetesan air, kemudian menciptakan hujan.
Namun, jika suhu tetap di bawah titik beku, kristal salju akan turun ke bumi tanpa meleleh, menciptakan hujan salju.
Nah, dari proses itulah hujan salju muncul di beberapa wilayah beriklim dingin dan sedang.
Baca Juga: Terjadi secara Alami, Bagaimana Fenomena Alam Pegunungan Terbentuk?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR