Tak hanya itu, perubahan warna di Danau Garam Yuncheng ternyata juga dipengaruhi oleh ekosistemnya.
Yap, meski punya kadar garam tinggi, danau ini jadi rumah bagi organisme seperti alga dan ganggang.
Jika jumlah ganggang meningkat seiring dengan meningkatnya suhu, maka perubahan warna terjadi.
Di musim panas, pertumbuhan alga mengubah warna air berkat spesies alga bernama Dunaliella salina.
Spesies alga ini akan berubah warna saat bereaksi dengan garam. Biasanya ciptakan warna merah.
Bersumber dari Britannica, Danau Garam Yuncheng ini juga sering disebut sebgai Laut Mati Tiongkok.
Ini karena danau ini memiliki tingkat salinitas yang tinggi, mirip dengan Laut Mati di Timur Tengah.
Salinitas merupakan jumlah garam yang ada di air. Jika salinitasnya tinggi, artinya jumlah garamnya tinggi.
Laut atau lautan dikenal memiliki salinitas yang relatif tinggi, rata-rata sekitar 35 ppt (atau 3,5%).
Sementara di sebagian besar danau, tingkat salinitasnya biasanya rendah. Namun tidak di Danau Garam Yuncheng.
Kadar salinitas ini dipengaruhi oleh penguapan, curah hujan, dan interaksi dengan batuan dan tanah.
Baca Juga: Alaska Rentan terhadap Fenomena Gempa dan Tsunami, Apa Alasannya?
Source | : | CNN,Britanica.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR