Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tahu bagaimana penampakan ruang angkasa sebenarnya?
Banyak orang sering keliru memahami kondisi sebenarnya ruang angkasa.
Misalnya, ruang angkasa dianggap tidak memiliki gaya gravitasi. Padahal, gravitasi di ruang angkasa dimanfaatkan bulan untuk tetap mengorbit bumi.
Gravitasi di ruang angkasa juga dapat menarik stasiun luar angkasa, sehingga stasiun ini terus menerus mendekati permukaan bumi.
Selain itu, ruang angkasa sering dikira terang dan mudah dijangkau. Padahal, kenyataannya itu sangat gelap, lo.
Bersumber dari space.com, para astronom memperkirakan terdapat sekitar 200 miliar triliun bintang di alam semesta yang dapat diamati.
Beberapa di antaranya bahkan memiliki kecerahan yang lebih terang dari Matahari.
Namun, apa yang menyebabkan ruang angkasa tetap terlihat gelap? Yuk, cari tahu fakta menariknya dari artikel ini!
Paradoks Olbers
Pertanyaan mengapa ruang angkasa tetap gelap meski ada banyak bintang terang memiliki nama paradoks Olbers.
Apa itu?
Baca Juga: Beberapa Planet Ekstrasurya Mengalami Penyusutan, Apa Penyebabnya?
Menurut NASA, pada abad ke-19, seorang astronom bernama Heinrich Olbers menemukan sebuah kontradiksi atau pertentangan yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah.
Pertentangan yang ditemukannya yaitu, mengapa langit malam tidak terlihat cerah secara seragam?
Langit malam kita memang terlihat hitam, meskipun ada banyak benda langit bersinar di sana.
Faktanya, meskipun ada banyak bintang di angkasa, jarak antarbintang sangat jauh, teman-teman.
Bintang paling terang pun akan terlihat redup jika dipandang dari planet Bumi, karena cahaya harus melalui perjalanan yang jauh.
Selain itu, bintang-bintang tidak bisa bergerak. Posisinya akan terus sama dari waktu ke waktu.
Jadi, ketika konstelasi bintang yang terang berada di satu tempat pada hari ini, beberapa waktu ke depan itu akan tetap di tempatnya.
Maka, ruang angkasa tidak bisa benar-benar diterangi oleh bintang, karena alam semesta meluas tanpa batas.
Ruang Angkasa yang Dingin
Luas ruang angkasa yang tidak terbatas juga menyebabkan suhunya sangat dingin, lo.
Bersumber dari Livescience, suhu dasar ruang angkasa disebut sangat dingin, yaitu mencapai 2,7 Kelvin atau -270,45°C.
Baca Juga: UY Scuti adalah Bintang Terbesar di Alam Semesta, Seberapa Besar Ukurannya?
Ruang angkasa adalah tempat yang sangat luas, sehingga perpindahan panas yang terjadi di Bumi tidak terjadi di antariksa.
Dikenal sebagai ruang hampa udara, ruang angkasa tidak memiliki molekul yang saling berdekatan untuk menyalurkan energi panas.
Itu berarti, tidak ada interaksi antarmolekul sama dengan tidak ada perpindahan panas.
Ruang angkasa yang 'kosong' atau tidak ditempati planet, bulan, dan asteroid diketahui bersuhu lebih dingin.
Ini karena tidak ada satu pun materi yang dapat menyerap energi yang berasal dari Matahari.
Berbeda dengan atmosfer Bumi yang terdapat udara dan gas yang dapat berinteraksi untuk memberikan kehangatan bagi kehidupannya.
----
Kuis! |
Apa fungsi gravitasi di angkasa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR