Bobo.id - Bagi Bumi, Matahari adalah bintang paling terang di tata surya. Ia juga jadi pusat orbit Bumi!
Meski memberikan terang yang cerah dan terik, sebenarnya tidak semua bagian Matahari itu bersinar, lo.
Bersumber dari Space.com, ada bagian gelap pada Matahari yang disebut dengan bintik Matahari. Apa itu?
Bintik Matahari adalah area lebih gelap dan lebih dingin di permukaan Matahari yang dikenal sebagai fotosfer.
Fotosfer suhunya 5.500 derajat celcius, sementara bintik Matahari memiliki suhu 3.500 derajat celcius.
Bintik Matahari ukurannya sangat besar, bahkan berdiameter 50.000 kilometer atau 4 kali diameter Bumi.
Bintik Matahari di Sisi Dekat Bumi
Baru-baru ini, para ilmuwan mengamati ada bintik Matahari terbesar yang muncul di sisi dekat planet Bumi.
Kemunculan bintik Matahari ini akan menjadi temuan yang menarik bagi Bumi sebagai sasaran letusan.
Kelompok bintik Matahari pertama, AR3490, berotasi ke sisi dekat Matahari pada 18 Novemeber.
Bercak gelap itu dengan cepat diikuti oleh kelompok bintik Matahari lainnya yang bernama AR3491.
Baca Juga: UY Scuti adalah Bintang Terbesar di Alam Semesta, Seberapa Besar Ukurannya?
Sejak kemunculannya, kelompok bintik Matahari telah terpecah dan melahirkan bercak gelap baru.
Ini termasuk AR3492, AR3495, AR3496, dan AR3497 yang menciptakan kepulauan bintik Matahari.
Secara total, kumpulan besar bintik Matahari itu terbentang 200.000 kilometer atau 15 kali lebih luas dari Bumi!
Apa Dampak dari Bintik Matahari?
Binting Matahari itu telah mengeluarkan setidaknya 16 jilatan api Matahari kelas C dan 3 kelas M.
Para ahli mengingatkan bahwa mungkin ada lebih banyak lagi jilatan api ini dalam beberapa minggu ke depan.
Sebagai informasi, jilatan api Matahari adalah semburan energi yang sangat kuat, teman-teman.
Ini bisa berdampak pada terputusnya jaringan komunikasi, sinyal navigasi, dan risiko bagi astronaut.
Kobaran api yang terjadi juga dapat menyebabkan keluarnya gumpalan besar partikel Matahari bermuatan.
Ia akan menghantam Bumi dan memicu badai geomagnetik hingga menyebabkan pemadaman dan aurora.
Para astronom juga melihat ada beberapa lingkaran besar plasma yang tumbuh di atas bintik Matahari.
Baca Juga: Ilmuwan Pertama Kali Melihat Aurora di Matahari, Bagaimana Bentuknya?
Lingkaran itu bisa lepas dan terlempar ke ruang angkasa kapan saja dan meninggalkan 'ngarai' di permukaan Matahari.
Ketika jumlah bintik Matahari sangat banyak, maka disebut dengan maksimum bintik Matahari. Apa itu?
Titik Maksimum Matahari
Para ilmuwan memang sangat memerhatikan jumlah bercak hitam atau bintik yang ada pada Matahari.
Sebab, kehadiran bintik Matahari bisa jadi cara termudah untuk tahu perubahan aktivitas selama siklus Matahari.
Ssiklus Matahari adalah siklus 11 tahun sekali ketika jumlah bintik Matahari mencapai puncaknya.
Saat mendekati titik maksimum, medan magnet Matahari jadi kusut dan membuat bintik Matahari makin besar.
Bintik Matahari juga akan tumbuh bertambah besar karena medan magnet Matahari menjadi kusut.
Bersumber dari Earth Sky, adanya bintik Matahari sebenarnya tidak berbahaya bagi kehidupan di Bumi.
Ketika partikel berenergi tinggi menumbuk Bumi, medan magnet planet mengalirkannya ke kedua kutub Bumi.
Partikel berenergi tinggi akan berbenturan dengan partikel udara yang menyebabkan terbentuknya aurora.
Meski begitu, jika partikel berenergi tingi dari Matahari berjumlah besar, dampaknya akan lebih ekstrem.
Baca Juga: Mengenal Orbit, Lintasan Teratur yang Dilalui Benda-Benda Langit, Apa Fungsinya?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan bintik Matahari? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Source | : | Live Science,space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR