Biasanya awan orografis terbentuk di sekitar kawah dan gunung berapi.
Nah, awan 'Levanter' yang terbentuk di Batu Gibraltar ini terbentuk ketika angin kencang meniupkan udara yang lembap ke bukit atau gunung.
Akibatnya udara tersebut terangkat menuju ke puncak bukit atau gunung tersebut.
Saat udara mencapai puncak, maka udara menjadi dingin, sehingga menyebabkan uap air mengembun menjadi awan yang berada di sekitar puncak.
Batu Gibraltar bisa mengalami fenomena ini karena puncaknya menangkap angin yang dikenal sebagai Levant, embusan angin timur yang bergerak ke arah barat.
Oleh karena itu, masyarakat Gibraltar menjuluki formasi awan misterius tersebut sebagai 'Levanter', teman-teman.
Namun, masyarakat tidak bisa memperkirakan kapan dan tanda-tanda munculnya awan unik ini.
Menurut Royal Meteorological Society di Inggris, awan 'Levanter' paling sering terjadi antara bulan Juni hingga Oktober.
Batu Gibraltar merupakan satu dari dua Pilar Hercules, sebutan untuk dua tanjung di pintu masuk timur Selatan Gibraltar.
Satu pilar yang lain yaitu Gunung Hacho atau Jebel Mousse.
Batu Gibraltar mengarah ke laut di Great Europa Point, yang menghadap Ceuta. Dari Laut Mediterania, Gibraltar tampak seperti rangkaian tebing yang bisa diakses.
Baca Juga: Fenomena Alam Awan Ternyata Punya 10 Bentuk yang Berbeda, Apa Saja?
Source | : | Livescience,Britannica |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR