Bobo.id - Pada materi Bahasa Indonesia kelas 8 SMP, kita akan belajar kaidah kebahasaan dalam teks berita.
Teks berita adalah sebuah teks atau laporan yang berisi segala peristiwa yang terjadi di seluruh dunia.
Dengan teks berita, kita bisa mengetahui peristiwa apa saja yang sedang terjadi di berbagai tempat.
Penyusunan teks berita harus menggunakan rumus 5W + 1H yang merupakan sebuah pertanyaan dasar.
5W + 1H meliputi what (apa), who (siapa), where (di mana), why (mengapa) dan juga how (bagaimana).
Selain memahami rumus itu, kita juga harus paham kaidah kebahasaan dalam teks berita. Simak, yuk!
Dalam teks berita, kaidah kebahasaan atau gaya bahasanya cukup berbeda dengan jenis teks lainnya.
Untuk menulis teks berita dengan baik, berikut ini beberapa kaidah kebahasaan yang perlu dipatuhi:
Jika dalam teks lain seperti artikel opini, kita bisa menggunakan bahasa non formal, maka tidak di teks berita.
Dalam teks berita, bahasa yang digunakan harus bahasa standar atau bahasa baku. Memang kenapa?
Fungsi bahasa baku adalah untuk lebih memudahkan banyak orang untuk memahami teks berita.
Baca Juga: Mengenal Teks Berita, Mulai dari Pengertian hingga Unsur Pembentuknya
Bahasa standar atau baku ini memiliki sifat yang universal sehingga cocok untuk semua pembaca.
Contohnya: Untuk mendapat tiket Nataru di stasiun, calon penumpang harus mengantre di loket satu.
Dalam teks berita, kita sering melihat ada beberapa kalimat langsung yang digunakan untuk mengutip pernyataan.
Pernyataan itu bisa didapat dari narasumber, seperti ilmuwan, politisi, pejabat, saksi peristiwa, dan lainnya.
Kalimat langsung adalah kelimat yang dituturkan oleh seseorang tanpa mengubah kata atau kalimat.
Cara mengutipnya adalah dengan memberikan dua tanda petik ganda dan diikuti keterangan penyertaan.
Contohnya: "Bencana tanah longsor yang terjadi di desa X tidak memakan korban jiwa," tutur kepala BNPB.
Bersumber dari gramedia.com, dalam teks berita, penggunaan kata kerja mental juga diperlukan, lo.
Kata kerja mental adalah sebuah kata kerja yang memberi respons atau sikap seseorang pada suatu tindakan.
Jenis kata kerja ini biasa disebut sebagai kata kerja tingkah laku karena menggambarkan perilaku.
Kata kerja mental ini tidak bisa berdiri sendiri karena harus ada subjek, objek, dan predikat sebagai kejadian.
Baca Juga: Struktur Teks Berita Beserta Contoh Penyusunannya, Materi Bahasa Indonesia
Contohnya: Pihak kepolisian menduga ada sejumlah hal yang janggal terkait peristiwa pencurian itu.
Dalam teks berita, informasi terkait waktu dan tempat menjadi salah satu unsur yang paling penting.
Sebab dalam rumus 5W + 1H pun terdapat when sebagai keterangan waktu dan where sebagai keterangan tempat.
Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat itu harus disampaikan secara jelas kepada pembaca.
Contohnya: Peristiwa gempa bumi pada dini hari (8/10) itu menimbulkan dampak hebat di Kab. Gunung Kidul.
Dalam menulis teks berita, kita juga harus menggunakan konjungsi temporal. Apa maksudnya, Bo?
Konjungsi temporal ini sering disebut sebagai konjungsi yang memiliki hubungan dengan waktu.
Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang menyatakan urutan waktu pada peristiwa yang berbeda.
Contoh kata yang termasuk konjungsi temporal, yakni "kemudian", "sejak", "setelah", hingga "akhirnya".
Contohnya: Dua hari setelah letusan Gunung Merapi, para pengungsi mulai kembali ke tempat tinggal masing-masing.
Nah, itulah kaidah kebahasaan dalam teks berita dan contohnya. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Pengertian dan Struktur Pembentuk Teks Berita, Materi Bahasa Indonesia
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan 5W + 1H? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR