Bobo.id - Matahari terbenam menjadi salah satu fenomena alam yang paling ditunggu. Apa kamu juga menanti?
Alasannya sederhana, ini karena saat Matahari terbenam, kita bisa melihat langit berubah jadi oranye terang.
Hal ini tentu jadi hal yang menarik karena sehari-hari kita melihat langit berwarna biru terang maupun putih.
Ketika sedang melihat Matahari terbenam, tak jarang kita juga menyaksikan kilatan cahaya hijau yang terang.
Tak hanya saat Matahari terbenam, kilatan cahaya hijau itu juga bisa terlihat sebelum Matahari terbit, lo.
Bersumber dari Earthsky, kilatan hijau saat Matahari terbit atau terbenam adalah fenomena optik yang langka.
Kilatan hijau ini hanya bisa diamati jika kombinasi kondisi atmosfer dan struktur lanskap di sekitarnya sempurna.
Fenomena alam ini terjadi saat Matahari berada di bawah cakrawala dengan tepi atas yang masih terlihat.
Selama satu atau dua detik, tepi atas Matahari itu akan tampak berwarna hijau, tapi kadang juga berwarna biru.
Yap, ini adalah kilatan cahaya hijau yang sangat singkat tetapi sangat menarik untuk dilihat, teman-teman.
Jika kilatan hijau terjadi lebih lama, maka ini adalah akibat dari lambatnya Matahari terbenam di kutub.
Baca Juga: Fenomena Alam Indah di Indonesia, Mengenal Danau Sentani yang Kaya Biota Laut
Cahaya ini biasanya terlihat di perairan atau gurun luas karena butuh udara jernih dan pemandangan tak terhalang.
Meski begitu, fenomena alam ini juga bisa terlihat saat cakrawala dilihat dari posisi tinggi, seperti saat ada di pesawat.
Atmosfer bertugas untuk membagi cahaya dan memisahkan kekuatan warna yang berbeda yang datang dari Matahari.
Saat Matahari berada di atas kepala, warnanya terlihat putih pucat karena atmosfer menyebarkan cahaya biru.
Saat Matahari terbenam, sinar Matahari jauh lebih miring ke mata sehingga ada banyak warna yang tersebar.
Biasanya, sebagian besar warna itu dibiaskan atau dibelokkan menjauhi mata, kecuali warna oranye dan merah.
Inilah sebabnya mengapa Matahari biasanya tampak hangat (oranye) saat menyentuh permukaannya.
Bersumber dari weather.com, warna hijau dan biru akan menjauh dari mata kita saat Matahari sedang terbenam.
Hanya sesaat, secercah cahaya hijau bertahan dalam perjalanannya melalui atmosfer hingga ke mata kita.
Kilatan itu bisa terlihat seperti nyala api yang menyambar di atas cakrawala. Dalam hal ini disebut sinar hijau.
Fenomena alam ini diketahui paling sering terlihat Cerro Paranal, Chile dengan ketinggian gunung 2.635 mdpl.
Baca Juga: Ada Fenomena Alam Gua Kristal di Islandia, Bagaimana Terbentuknya?
Bersumber dari Earthsky, ada dua hal yang yang perlu diperhatikan dalam rangka melihat kilatan hijau, lo.
Pertama adalah kondisi langit yang cerah tanpa kabut atau awan di cakrawala. Yap, langit harus bersih!
Kedua, kita harus melihat cahaya itu dalam cakrawala yang jauh dengan tepian cakrawala yang sangat jelas.
Agar lebih jelas, kita bisa pergi ke puncak gunung dan gedung yang tinggi agar bisa melihat cakrawala yang jauh.
Selain itu, kita juga bisa melihat kilatan hijau ini di pantai atau di perahu yang sedang berlayar di lautan.
Udara yang stabil juga menjadi salah satu peluang besar bagi kita untuk bisa melihat fenomena alam unik ini.
Meski begitu perlu diperhatikan, jangan memandang Matahari sampai Matahari seluruhnya berada di cakrawala.
Sebab hal ini hanya akan menyilaukan bahkan bisa merusak mata dan merusak peluang melihat kilatan hijau.
Dibandingkan saat Matahari terbit, fenomena alam kilatan hijau ini paling sering terlihat setelah Matahari terbenam.
Nah, itulah informasi terkait fenomena alam kilatan hijau saat Matahari terbenam. Apa kamu mau melihatnya langsung?
Baca Juga: Fenomena Alam yang Memukau, Ini Keindahan Pantai Tersembunyi di Meksiko
----
Kuis! |
Mengapa banyak orang menunggu Matahari terbenam? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,EarthSky |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR