Bobo.id - Akhir tahun adalah waktu ketika hampir semua daerah di dunia mengalami musim dingin dan musim hujan.
Pada saat inilah, kondisi cuaca dan suhu lingkungan di berbagai wilayah akan menjadi lebih dingin.
Musim dingin juga dapat ditandai dengan turunnya salju, yang terjadi ketika proses pendinginan dan penambahan uap air yang berbentuk kristal es.
Namun, apakah musim dingin dan salju juga bisa kita temukan di ruang angkasa?
NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) menyebutkan, salju dapat terbentuk dari awan ketika suhu berada di bawah titik beku (0 derajat Celcius).
Salju ini dapat terjadi tepatnya ketika uap air di atmosfer langsung mengembun menjadi es.
Ada dua syarat utama terbentuknya salju, yaitu uap air yang berbentuk es dan sesuatu di atmosfer agar es dapat menempel.
Bersumber dari space.com, salju juga bisa terbentuk di antariksa atau ruang angkasa. Bagaimana caranya?
Yuk, cari tahu!
Salju di Planet Mars
Manusia ternyata telah menemukan ketertarikan dan pelajaran dari Planet Mars sejak tahun 1960-an. Namun, belum ada satu pun manusia yang bisa menginjakkan kaki di Mars.
Baca Juga: Langka, Planet Besar Ditemukan Mengorbit Bintang Kecil, Apa Sebabnya?
Menurut European Space Agency, atmosfer Mars terdiri dari 95,32% karbon dioksida, 2,7% nitrogen, 1,6% argon, dan 0,13% oksigen.
Dengan komposisi ini, kita tahu bahwa manusia tidak dapat hidup dan menghirup udara Mars.
Meski begitu, para ilmuwan pernah mengamati adanya fenomena hujan salju yang terjadi selama beberapa kali di planet merah ini.
Pada tahun 2008, pesawat antariksa Phoenix milik NASA menangkap salju berbentuk air jatuh di dekat kutub utara Planet Mars.
Sementara di wilayah kutub selatannya, terdapat lapisan karbon dioksida beku atau es kering sepanjang tahun.
Kemudian, pada tahun 2012, para peneliti juga menemukan salju es kering dari atmosfer Mars di sekitar kutub selatannya untuk pertama kali.
Penemuan tersebut menjadi bukti bahwa ternyata hujan salju juga terjadi di planet lain di ruang angkasa.
Atmosfer Mars yang Tipis
Seperti yang sudah disebutkan di atas, salju terbentuk ketika uap air di atmosfer langsung mengembun menjadi es.
Namun, Planet Mars memiliki lapisan atmosfer yang 100 kali lebih tipis dari Bumi, teman-teman.
Menurut NASA, karena atmosfernya terlalu tipis, air di Mars tidak bisa bertahan lama dalam kondisi cair.
Baca Juga: 4 Planet yang Tampak Bersinar di Langit Malam Selama Bulan Desember
Atmosfer tipis Mars juga tidak dapat menahan radiasi dan sinar matahari dengan baik, seperti yang mampu dilakukan atmosfer Bumi.
Hal ini berarti permukaan Mars secara langsung terpapar kepada radiasi berbahaya yang dapat merusak sel-sel tubuh manusia dan peralatan elektronik.
Seiring berjalannya waktu, Mars telah kehilangan sebagian besar atmosfernya karena berbagai alasan, termasuk kehilangan hidrogen dan helium ke luar angkasa.
Hal ini menyebabkan Mars kehilangan air dari permukaan planet, sehingga air di Mars saat ini sebagian besar berada dalam bentuk es.
Atmosfer yang tipis juga memengaruhi terbentuknya salju di Mars, karena air turun dengan sangat lambat dan cenderung cepat menguap.
Akibatnya, ketika awan menjatuhkan salju dari ketinggian tertentu, maka kepingan salju itu akan menghilang sebelum mencapai permukaan.
Ketika berhasil sampai ke permukaan Mars, maka salju dapat bertahan semalam, dan menguap atau hilang pada pagi hari.
----
Kuis! |
Apa syarat terbentuknya salju? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR