Bobo.id - Sejak bulan Oktober kemarin, hujan sudah mulai turun di Indonesia. Apakah daerahmu termasuk?
Yap, hujan memang sudah turun, tapi tidak rutin. Ada kalanya terjadi hujan deras, tapi sering juga cuaca panas.
Bahkan, di beberapa daerah, cuaca panas dan sangat terik masih lebih sering terjadi daripada hujan.
Bersumber dari Kompas.com, BMKG mengeluarkan prakiraan hujan di sejumlah wilayah untuk 11-16 Desember.
Data itu menunjukkan sebagian besar wilayah cerah berawan. Hanya ada beberapa daerah yang hujan ringan.
Tak hanya itu, banyak juga yang mengeluhkan curah hujan yang menurun. Kini, hujan sudah jarang terjadi.
Padahal BMKG pernah memperkirakan bahwa wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan di Desember ini.
Hmm, lalu apa penyebab curah hujan yang semakin menurun di beberapa wilayah, ya? Cari tahu bersama, yuk!
Curah Hujan Menurun
Bersumber dari Kompas.com, Senior Forecaster BMKG Bony Septian membenarkan terkait curah hujan menurun.
Disebutkan, hal ini terjadi karena kelembapan udara di beberapa wilayah yang cukup kering akhir-akhir ini.
Baca Juga: 4 Faktor yang Memengaruhi Berkurangnya Ketersediaan Air Tanah, Materi Kelas 5 SD
Misalnya di Jabodetabek, selama seminggu ke depan, sebagian besar wilayahnya cerah berawan dan hujan ringan.
Hal ini karena kondisi kelembapan udara di wilayah Jabodetabek cukup kering di lapisan menengah (700-500).
Curah hujan turun di wilayah lain disebabkan karena Indian Ocean Dipole (IOD) tidak memberi pengaruh besar.
Indian Ocean Dipole (IOD) adalah perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah (Samudra Hidia barat dan timur).
Indeks Indian Ocean Dipole itu tidak menunjukkan pengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
Penyebab lain adalah adanya pola siklonik di Laut Timor yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin.
Ini meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Kep. Maluku bagian selatan, Laut Jawa, Laut Flores, dan juga Laut Banda.
Meski begitu, penurunan curah hujan ini tak terjadi di semua wilayah. Minggu ini ada beberapa daerah yang hujan!
Ini disebabkan karena ada aktivitas gelombang atmosfer yang aktif dan terpantau ada di wilayah berikut ini:
Aktifnya gelombang atmosfer itu mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut, teman-teman.
Baca Juga: Tak Hanya Curah Hujan Tinggi, Ini 5 Penyebab Banjir yang Sering Terjadi di Kota Besar
Kapan Puncak Musim Hujan?
Bersumber dari laman resmi BMKG, Indonesia alami awal musim hujan pada bulan Oktober - Desember 2023.
Sekarang sudah bulan Desember 2023, tapi cuaca masih banyak panasnya. Lalu kapan puncak musim hujannya?
Puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari.
Durasi musim hujan di sebagian besar wilayah diprakirakan terjadi selama 10-24 dasarian atau selama 100-240 hari.
Jika dibandingkan dengan normalnya, durasi musim hujan tahun ini diprakirakan lebih pendek, teman-teman.
Meski begitu, kita juga harus menyiapkan beberapa hal untuk menghadapi puncak musim hujan, antara lain:
- Konsumsi makanan bergizi
- Jaga kebersihan diri
- Istirahat yang cukup
- Membawa jas hujan dan payung
Nah, itulah informasi terkait penurunan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Apakah Fenomena Alam La Nina Jadi Penyebab Musim Kemarau Mundur? Ini Kata BMKG
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan Indian Ocean Dipole (IOD)? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR