Ini karena bom bisa menghancurkan struktur terumbu karang hingga membuat jumlah terumbu karang sedikit.
Padahal, terumbu karang adalah rumah spesies laut. Kalau terumbu karang rusak, maka ekosistem tak seimbang.
Kerusakan pada terumbu karang ini akan sulit pulih karena memerlukan waktu hingga bertahun-tahun, lo.
Penggunaan bom memiliki kekuatan penghancur yang besar. Dalam sekali pengeboman, puluhan ikan bisa mati.
Belum lagi matinya terumbu karang akan menghilangkan habitat ikan. Artinya, persediaan ikan juga bisa menurun.
Jika pengeboman ini terus dilakukan, persediaan ikan tidak hanya akan menurun, tetapi juga bisa menghilang dari daerah itu.
Bom itu akan merusak struktur tubuh ikan, membuatnya tidak lagi bisa dijual dan berakhir jadi bangkai di laut.
Tidak hanya ikan, banyak juga hewan laut yang mati secara sia-sia karena tidak bisa berkembang dan dimanfaatkan.
Seperti kita tahu, sebagai negara maritim, Indonesia jadi memiliki sektor pariwisata yang sangat baik.
Penggunaan bom untuk menangkap ikan ini dilarang karena bisa menurunkan sektor pariwisata negara.
Ini karena terumbu karang jadi tak menarik lagi. Dengan begitu, kunjungan wisatawan pun menurun.
Baca Juga: Pikiran Utama dari Teks 'Potensi Indonesia sebagai Negara Maritim dan Agraris'
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR