Bobo.id - Pada materi sejarah kelas 12 SMA, kita akan belajar tentang macam-macam sistem pemerintahan Indonesia.
Sejak merdeka sampai sekarang, Indonesia banyak sistem pemerintahan, salah satunya yakni masa orde baru.
Masa pemerintahan orde baru sendiri merupakan sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Orde baru menggantikan orde lama yang merujuk pada era pemerintahan Soekarno sejak merdeka.
Lahirnya masa ini diawali dengan dikeluarkannya Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret 1966.
Lewat ini, terjadi penyerahan kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Soeharto yang saat itu jadi Menteri.
Nah, berikut ini Bobo akan menjelaskan tentang latar belakang lahirnya Supersemar. Simak informasinya, yuk!
Seperti kita tahu, Supersemar merupakan singkatan dari Surat Perintah Sebelas Maret 1966, teman-teman.
Kemunculan surat perintah ini terjadi karena gejolak di dalam negeri setelah peristiwa G30S pada 1 Oktober 1965.
Dalam peristiwa, kelompok tentara menuding Partai Komunis Indonesia sebagai pemicu terjadi pemberontakan.
Hal ini kemudian memicu amarah para pemuda hingga dibentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).
Baca Juga: Apa Saja Peristiwa yang Menandai Berakhirnya Pemerintahan Orde Lama?
Selain itu, ada juga Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), KABI, KASI, KAWI, dan juga KAGI.
Mereka menyuarakan protes kepada Soekarno yang dianggap tidak menuntaskan kasus G30S.
Tak hanya itu, mereka juga menyerukan protes karena buruknya perekonomian pada masa pemerintahannya.
Aksi unjuk rasa semakin kencang saat inflasi di awal 1966 telah mencapai 600 persen lebih, teman-teman.
Pada 11 Maret 1966 terjadi demonstrasi yang dilakukan di depan Istana Negara dan didukung oleh tentara.
Menteri situasi saat itu, Soeharto sebagai menteri menitip pesan kepada jenderal yang akan bertemu Soekarno.
Soeharto meminta Presiden Soekarno memberikan surat perintah untuk mengatasi keadaan tersebut.
Setelah pesan itu sampai, Soekarno langsung menandatangani surat perintah untuk mengatasi konflik itu.
Dari penjelasan itu, bisa disimpulkan ada setidaknya empat faktor yang melatarbelakangi Supersemar, yakni:
1. Situasi negara secara umum dalam keadaan kacau dan genting
2. Untuk mengatasi situasi yang tak menentu akibat pemberontakan G30S
Baca Juga: Perbedaan Pemilu Pada Masa Orde Baru dengan Masa Kini, Materi Sejarah
3. Menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Untuk memulihkan keadaan dan wibawa pemerintah
Bersumber dari Kompas.com, selama ini beredar beberapa bersi Supersemar yang datang dari berbagai pihak.
Mulai dari Pusat Penerangan (Puspen) TNI AD, Sekretariat Negara (Setneg), dan Akademi Kebangsaan.
Meski Supersemar ada beberapa versi, namun ada beberapa pokok pikiran yang diakui dan dijadikan acuan, yakni:
- Mengambil segala tindakan untuk terjaminnya keamanan dan kestabilan
- Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan panglima angkatan lain
- Melaporkan segala sesuatu terkait tugas dan tanggung jawab
Setelah Supersemar dikeluarkan, Soeharto mengambil sejumlah keputusan lewat SK Presiden No.1/3/1966.
Isi keputusan yang diambil oleh Soeharto untuk menyelesaikan konflik Maret 1966 itu, antara lain:
Nah, itulah beberapa faktor yang melatarbelakangi lahirnya Supersemar. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
Baca Juga: Mengapa Penyimpangan terhadap Pancasila Bisa Terjadi? Ini Faktor Penyebabnya
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan orde baru? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR