Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD tema 6, kita akan belajar tentang tangga nada diatonis dan tangga nada pentatonis.
Tangga nada diatonis adalah satu rangkaian tangga nada yang punya tujuh (7) nada berbeda di satu oktaf.
Sementara itu, tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang hanya terdiri dari lima (5) nada pokok.
Di buku tematik, ada dua contoh lagu daerah yang menggunakan tangga nada pentatonis. Apa itu, Bo?
Lagu pertama yakni Cublak-Cublak Suweng. Sementara itu, lagu kedua adalah Gundhul-Gundhul Pacul.
Setelah mencoba menyanyikan Cublak-Cublak Suweng, kita diminta mengisi tabel pertanyaan di bawahnya.
Kita diminta untuk menyebutkan asal, tangga nada, arti syair lagu, dan kesan dari lagu Cublak-Cublak Suweng.
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Berikut ini Bobo akan berikan alternatifnya. Yuk, simak!
Lagu tradisional Cublak-Cublak Suweng merupakan lagu daerah yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Lagu tradisional Cublak-Cublak Suweng termasuk lagu yang menggunakan tangga nada pentatonis slendro.
Tangga nada pentatonis sendiri merupakan jenis tangga nada yang hanya memakai lima (5) tanda pokok.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 8, Bagaimana Cara Melestarikan Lagu Daerah?
Pentatonis slendro adalah tangga nada yang tersusun atas nada 1-2-3-5-6 atau do - re - mi - sol - la.
Tangga nada pentatonis slendro ini juga memiliki irama yang gembira, lincah, dan juga penuh semangat.
Berikut ini Bobo akan memberikan arti syair lagu Cublak-Cublak Suweng pada setiap baris liriknya:
Cublak-cublak Suweng
Cublak suweng berarti tempat anting.
Syair ini berarti tempat berharga atau harta abadi.
Suwenge teng gelenter
Teng gelenter artinya berserakan.
Syair ini berarti harta yang berharga itu sudah berserakan di sekitar kita.
Mambu ketundhung gudel
Gudel berarti anak kerbau yang melambangkan orang bodoh. Mambu ketundhung gudel artinya baunya dituju anak kerbau.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 8, Contoh Lagu Daerah dari Jakarta
Syair ini berarti orang bodoh sedang mencari harta yang berserakan itu dengan sikap keserakahan.
Pak empo lera-lere
Pak empo lera-lere memiliki arti bahwa ada seorang bapak ompong yang menengok ke kanan dan ke kiri.
Artinya, orang merasa gelisah atau bingung karena harta duniawi yang dimilikinya bukan kebahagiaan sejati.
Sapa ngguyu ndhelikake
Sapa ngguyu ndhelikake berarti siapa yang tertawa dialah yang menyembunyikan sesuatu.
Syair ini berarti orang bijaksana yang menemukan kebahagiaan sejati lah yang bisa tersenyum menjalani hidup.
Sir-sir pong dele kopong
Sir berarti hati nurani dan dele kopong berarti kedelai kosong. Artinya adalah hati nurani yang kosong.
Syair ini berarti untuk menapai kebahagiaan sejati harus menghindari keserakahan pada harta duniawi.
Secara keseluruhan, lagu ini berarti, untuk menemukan kebahagiaan sejati tidak boleh bersikap serakah.
Baca Juga: 7 Jenis Pola Irama Sederhana pada Seni Musik, Materi Kelas 3 SD Tema 4
Lagu Cublak-Cublak Suweng memberikan kesan gembira dan semangat saat anak-anak sedang bermain.
Selain digunakan untuk bermain Cublak-Cublak Suweng, lagu ini juga banyak dinyanyikan dalam kondisi:
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang lagu Cublak-Cublak Suweng. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan tangga nada pentatonis? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR