Hingga akhirnya terbentuk perjanjian New York, yaitu penyelenggaraan Penentuan Pendapat Rakyat atau Pepera.
Dengan begitu, masyarakat Papua diminta memberikan suara ingin menjadi bagian dari Indonesia atau Belanda. Akhirnya Irian Barat resmi menjadi bagian dari Indonesia pada tahun 1963.
Kebijakan kedua yang dilakukan pada masa pemerintahan Orde Lama adalah Proyek Mercusuar.
Proyek ini dilakukan dengan melakukan pembangunan di ibu kota dengan tujuan memberikan fasilitas Ganefo (games of the New Emerging Forces).
Ganefo merupakan ajang olahraga yang menjadi tandingan dari Olimpiade dan sebagai bentuk menunjukkan diri pada dunia Internasional, kalau Indonesia adalah bangsa yang besar.
Pada proyek itu, ada enam bangunan yang dibuat, yaitu Stadion GBK, Hotel Indonesia, Jembatan Semanggi, Monumen Selamat Datang, Monas, dan Gedung DPR/MPR.
Namub sayangnya, proyek ini justru membuat perekonomian Indonesia memburuk.
Kebijakan lain adalah Nasakom yang merupakan singkatan dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme yang dikeluarkan pada tahun 1959.
Dengan sistem pemerintahan Demokrasi Terpimpin, Soekarno menggagas konsep Nasakom sebagai cara menyatukan perbedaan ideologi politik.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Ideologi Liberal dalam Penyimpangan Pancasila Era Orde Lama?
Setelah dibentuk, Nasakom pun juga mulai dikenalkan hingga pada Sidang Umum PBB di New York pada 30 September 1960. Namun konsep itu tidak berhasil dan gagal.
Ada juga kebijakan yang disebut dengan Manipol USDEK yaitu Manifestasi Politik Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR