Umumnya, erosi terjadi pada tanah dan batuan, yang menyebabkan tanah mengalami pengikisan atau longsor sehingga hanyut oleh air maupun angin.
Iklim merupakan kekuatan terbesar yang menyebabkan semua bentuk perubahan lingkungan.
Iklim mencakup perubahan musim, kecepatan angin, intensitas hujan, frekuensi terjadinya badai, maupun suhu rata-rata suatu wilayah.
Ini dapat menyebabkan musim di suatu wilayah berlangsung dalam waktu tidak menentu, bahkan menimbulkan bencana dan erosi.
Wilayah yang memiliki curah hujan dengan frekuensi yang tinggi dan rawan terjadi badai, memiliki risiko terjadinya erosi tanah yang lebih tinggi pula.
Geologi adalah ilmu tentang komposisi, struktur, dan sejarah bumi, sehingga faktor geologi berarti yang berhubungan dengan struktur bumi.
Faktor geologi yang dapat menyebabkan erosi tanah antara lain kemiringan lahan, panjangnya lahan, tipe batuan, tipe sedimen, maupun permeabilitas lahan.
Faktanya, makin besar kemiringan lereng, maka intensitas erosi air akan semakin tinggi.
Selain itu, tanah yang berada di lokasi dengan kekuatan tektonik tinggi akan lebih mungkin mengalami erosi.
Contoh faktor biologis yaitu vegetasi, kondisi tanah, serta makhluk hidup yang tinggal di suatu area, yang memberikan pengaruh pada terjadinya erosi tanah.
Wilayah yang memiliki banyak vegetasi atau tanaman, cenderung lebih lambat mengalami erosi.
Baca Juga: Sebutkan Contoh Sumber Energi Primer di Sekitar Kita, Materi Kelas 4 SD
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR