Bobo.id - Ketika ada gempa bumi besar, maka biasanya peringatan tsunami juga turut menyertai.
Tsunami adalah rangkaian gelombang ombak raksasa yang muncul karena ada pergeseran di dasar laut.
Penyebabnya beragam, mulai dari gempa bumi tektonik, gunung api di laut, hingga meteor jatuh.
Meski bisa disebabkan oleh gempa bumi, tapi tidak semua gempa bumi bisa sebabkan tsunami, ya.
Misalnya, jenis gempa itu harus disebabkan adanya aktivitas tektonik untuk bisa menjadi tsunami.
Tak hanya itu, ada karakteristik lain suatu gempa bisa sebabkan tsunami. Apa saja? Cari tahu, yuk!
1. Kekuatannya Lebih dari 7,0 Skala Magnitudo
Magnitudo adalah angka yang menyatakan besarnya energi seismik yang dipancarkan sumber gempa.
Besaran gempa ini umumnya akan bernilai sama, meskipun dihitung dari tempat yang berbeda.
Skala yang sering digunakan untuk menyatakan magnitudo gempa ini adalah Skala Richter.
Untuk memicu tsunami, maka magnitudo peristiwa gempa bumi harus lebih besar dari 7,0.
Baca Juga: Mengapa Jepang Sering Mengalami Gempa Bumi? Ternyata Ini Alasannya
Sebab, hanya dengan kekuatan ini atau lebih besar, gempa bumi bisa mengirim air laut ke darat.
2. Berpusat di Laut dengan Kedalaman
Kedalaman gempa bumi terbagi menjadi tiga, yakni gempa bumi dangkal, menengah, dan juga dalam.
Gempa bumi dangkal adalah gempa yang titik pusatnya berada
Gempa bumi menengah adalah gempa yang titik pusatnya antara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
Gempa dalam adalah gempa bumi yang titik pusatnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
Dari ketiga jenis gempa berdasarkan kedalamannya, yang paling merusak adalah gempa dangkal.
Sebab, titik pusat gempa dekat dengan permukaan tanah, jadi energi yang dilepaskan terasa kuat.
Gempa bumi dangkal yang terjadi di laut, umumnya disebabkan oleh aktivitas zona subduksi dangkal.
Selain kerusakan, gempa bumi dangkal di laut juga sangat berbahaya karena bisa memicu tsunami.
Artinya, jika gempa di laut bermagnitudo 7,0 tetapi kedalamannya >100 km, maka tak memicu tsunami.
Baca Juga: Tidak Seperti Indonesia, Ini 5 Negara yang Jarang Terjadi Gempa Bumi
3. Gempa dengan Deformasi Vertikal
Sebagai informasi, deformasi adalah perubahan posisi, bentuk, serta dimensi dari suatu benda.
Deformasi gempa bumi tektonik secara umum ada tiga macam, yakni horizontal, vertikal, dan diagonal.
Adapun jenis gempa bumi tektonik yang memicu tsunami adalah gempa dengan deformasi vertikal.
Gempa dengan deformasi vertikal ini memiliki pola sesar naik dan juga sesar turun, teman-teman.
Penurunan tanah yang terjadi bergantung terhadap jarak dan tingkat aktivitas sesar tersebut.
Berikut ini ada beberapa contoh tsunami besar yang terjadi karena gempa besar di seluruh dunia:
- Tsunami Pantai Pasifik Utara, Jepang akibat gempa 9 SR (2011)
- Tsunami Aceh, Indonesia akibat gempa 9,1 SR (2004)
- Tsunami Lisbon, Portugal akibat gempa 8,5 SR (1755)
- Tsunami Nankaido, Jepang akibat gempa 8,4 SR (1707)
Nah, itulah ciri-ciri atau karakteristik suatu gempa bumi bisa sebabkan tsunami. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga: Mengapa Indonesia Termasuk Negara yang Rawan Bencana Alam? Materi Kelas 5 SD
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan tsunami? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR