Bobo.id - Gempa bumi kembali mengguncang Indonesia. Pada Senin (21/11) kemarin, gempa magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur.
Gempa yang terjadi pukul 13.21 WIB kemarin, dirasakan di sejumlah daerah di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
Menurut catatan BMKG, hingga Selasa pagi terjadi 122 gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4,2 dan terkecil magnitudo 1,5.
BMKG juga menyampaikan kalau sudah sebanyak 14 kali gempa merusak terjadi di kawasan Cianjur-Sukabumi.
Dilansir dari Kompas.com, gempa bumi Cianjur-Sukabumi yang menyebabkan kerusakan juga tercatat pada tahun 1879, 1900, 1910, dan 1912.
Kerusakan signifikan yang terjadi ini diketahui disebabkan oleh guncangan gempa bumi dangkal, teman-teman.
Lantas, apa itu gempa dangkal dan mengapa gempa dangkal lebih bersifat merusak daripada jenis gempa lainnya? Cari tahu bersama, yuk!
Kategori Gempa Berdasarkan Kedalaman
Dilansir dari Kompas.com, terdapat tiga kategori gempa berdasarkan kedalamannya, antara lain:
1. Gempa Bumi Dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang titik pusat terjadinya gempa berada lebih dari 300 kilometer di bawah permukaan bumi.
Baca Juga: Antisipasi Gempa Bumi, Ini 3 Langkah Menyelamatkan Diri
Gempa bumi yang masuk ke dalam kategori ini umumnya tidak terlalu berbahaya, teman-teman.
2. Gempa Bumi Menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang titik pusat terjadinya gempa berada antara 60-300 kilometer di bawah permukaan bumi.
Adapun gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
3. Gempa Bumi Dangkal
Gempa bumi dangkal yakni gempa bumi yang titik pusat terjadinya gempa berada kurang dari 60 kilometer di bawah permukaan bumi.
Di antara kategori lainnya, gempa bumi dangkal umumnya menimbulkan kerusakan yang cukup besar.
Mengapa Gempa Dangkal Lebih Berbahaya?
Faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya daya guncang adalah faktor lokasi, jarak pusat gempa, dan juga kedalaman.
Menurut United States Geological Survey, sebagian besar gempa bumi yang terjadi memiliki kedalaman yang dangkal.
Padahal, gempa dangkal ini bisa lebih merusak meskipun memiliki kekuatan yang tidak terlalu tinggi, teman-teman.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,1 SR Terjadi di Sumbar, Apa Penyebabnya?
Artinya, gempa yang memiliki kekuatan lima atau enam Skala Richter saja bisa menimbulkan kerusakan besar jika kedalamannya kurang dari 60 km.
Hal ini diketahui karena titik pusat terjadinya gempa dekat dengan permukaan tanah sehingga energi yang dilepaskan terasa kuat.
Berbeda dengan gempa bumi dalam yang getarannya relatif lebih lemah karena gelombang seismik harus merambat ratusan kilometer.
Kalau dilihat dari lokasi kejadiannya, gempa bumi dangkal yang terjadi di laut maupun di darat sama-sama memiliki potensi besar.
Gempa bumi dangkal yang terjadi di darat umumnya disebabkan oleh sesar aktif yang ada di darat, teman-teman.
Jika sesar aktif melintang di sepanjang permukiman padat, tentu saja jumlah korban dan kerugian material akan sangat besar.
Selain itu, gempa bumi dangkal di darat juga bisa disebabkan oleh aktivitas vulkanik dari gunung api.
Sementara itu untuk gempa bumi dangkal yang terjadi di laut, umumnya disebabkan oleh aktivitas zona subduksi dangkal.
Selain bisa menimbulkan kerusakan, gempa bumi dangkal di laut juga sangat berbahaya karena bisa memicu terjadinya tsunami.
Meskipun gempa dangkal umumnya lebih bersifat merusak, ternyata gempa bumi menengah atau dalam bisa sama merusaknya, lo.
Hal ini bisa terjadi apabila kondisi geologi di daerah pusat gempa tersusun oleh endapan kuarter dengan lapisan sedimen lunak.
Baca Juga: Bali Diguncang Gempa 5,8 M, Di Mana Pusat Gempa pada 22 Agustus Kemarin?
Susunan geologi itu menyebabkan gelombang gempa bumi di permukaan mengalami penguatan atau disebut dengan amplifikasi.
Peristiwa Gempa Dangkal di Indonesia
- Gempa Bumi Yogyakarta (2006), kedalaman 10 km dan magnitudo 6,3.
- Gempa Bumi Pangandaran (2006), kedalaman 30 km dan magnitudo 6,8.
- Gempa Bumi Ambon (2017), kedalaman 10 km dan magnitudo 6,2.
- Gempa Bumi Cianjur (2022), kedalaman 10 km dan magnitudo 5,6.
Nah, itulah penjelasan mengapa gempa bumi dangkal lebih merusak daripada gempa lainnya. Semoga bisa bermanfaat, ya.
----
Kuis! |
Berapa kedalaman gempa bumi dalam? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,BMKG |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR