Menurut NASA, hujan meteor Eta Aquarid akan hasilkan sekitar 60 meteor per jam pada waktu puncaknya.
Hujan meteor ini berasal dari sisa debu asteroid Icarus dan komet periodik 96P/Macholz, teman-teman.
NASA menyebut bahwa hujan meteor Delta Aquariid ini bisa hasilkan lebih dari 20 meteor per jam saat puncaknya.
Hujan 100 meteor per jam saat puncaknya ini dihasilkan ketika Bumi melintas puing dari Komet Swift-Tuttle.
Hujan meteor ini berasal dari puing-puing ruang angkasa yang ditinggalkan oleh komet kecil 21P/Giacobini-Zinner.
Baca Juga: Hujan Meteor Quadrantid Jadi Hujan Meteor Pertama di 2024, Kapan Terjadinya?
Hujan meteor merupakan bagian dari Komet 1P/Halley yang hanya melewati Bumi tiap 75-76 tahun sekali.
Taurid Selatan memiliki titik awal di meteor-meteor itu tampak berasal, dekat rasi bintang Taurus selatan.
Taurid Utara (Northern Taurids) memiliki radiasi yang terletak dekat dengan rasi bintang Taurus utara.
Hujan Meteor Leonid ini berasal dari sisa debu komet Tempel-Tuttle yang tampak datang dari arah rasi Leo.
Hujan meteor yang berasal dari asteroid 3200 Phaethon ini akan hasilkan 120 meteor per jam saat puncak.
Baca Juga: Akan Ada Puncak Hujan Meteor Taurid Selatan pada 5 November, Ini Faktanya
Source | : | earth sky,Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR