Bobo.id - Hujan meteor menjadi salah satu dari sejumlah fenomena antariksa yang menarik untuk diamati.
Fenomena ini akan menghadirkan pemandangan garis-garis cahaya yang berkilauan di gelapnya langit.
Hujan meteor sendiri adalah sisa meteor yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.
Saat masuk atmosfer Bumi, meteor itu akan bergesekan dengan partikel udara hingga ciptakan panas.
Ini akan membuat meteor semakin terkikis, sehingga menghasilkan garis cahaya yang terang di langit.
Umumnya, hujan meteor berlangsung selama beberapa hari dengan fase puncak di waktu tertentu.
Fase puncak hujan meteor itu akan menampilkan jumlah meteor yang lebih banyak dari waktu lainnya.
Hujan meteor adalah fenomena tahunan. Yap, setiap tahunnya, kita bisa melihat fenomena hujan meteor.
Pada tahun 2024 ini, kita bisa melihat sekitar 13 fenomena hujan meteor. Kapan jadwalnya, ya? Simak, yuk!
Hujan meteor Quadrantid ini diketahui terjadi saat Bumi melewati puing sisa asteroid 2003 EH1.
Baca Juga: Apakah Fenomena Hujan Meteor Quadrantid Bisa Terlihat di Indonesia?
Hujan meteor Lyrid ini terjadi saat Bumi melintasi puing ruang angkasa dari komet C/1861 G1 Thatcher.
Menurut NASA, hujan meteor Eta Aquarid akan hasilkan sekitar 60 meteor per jam pada waktu puncaknya.
Hujan meteor ini berasal dari sisa debu asteroid Icarus dan komet periodik 96P/Macholz, teman-teman.
NASA menyebut bahwa hujan meteor Delta Aquariid ini bisa hasilkan lebih dari 20 meteor per jam saat puncaknya.
Hujan 100 meteor per jam saat puncaknya ini dihasilkan ketika Bumi melintas puing dari Komet Swift-Tuttle.
Hujan meteor ini berasal dari puing-puing ruang angkasa yang ditinggalkan oleh komet kecil 21P/Giacobini-Zinner.
Baca Juga: Hujan Meteor Quadrantid Jadi Hujan Meteor Pertama di 2024, Kapan Terjadinya?
Hujan meteor merupakan bagian dari Komet 1P/Halley yang hanya melewati Bumi tiap 75-76 tahun sekali.
Taurid Selatan memiliki titik awal di meteor-meteor itu tampak berasal, dekat rasi bintang Taurus selatan.
Taurid Utara (Northern Taurids) memiliki radiasi yang terletak dekat dengan rasi bintang Taurus utara.
Hujan Meteor Leonid ini berasal dari sisa debu komet Tempel-Tuttle yang tampak datang dari arah rasi Leo.
Hujan meteor yang berasal dari asteroid 3200 Phaethon ini akan hasilkan 120 meteor per jam saat puncak.
Baca Juga: Akan Ada Puncak Hujan Meteor Taurid Selatan pada 5 November, Ini Faktanya
Hujan meteor ini berasal dari serpihan komet Tuttle dan titik awalnya terletak di konstelasi Ursa minor di langit utara.
Nah, itulah daftar hujan meteor yang terjadi sepanjang 2024. Catat tanggalnya dan jangan sampai kelewatan, ya!
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan hujan meteor? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | earth sky,Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR