Padahal Suku Bajo adalah salah satu suku yang ada di Sulawesi Selatan, lo.
Suku Bajo sudah ada di Pulau Bungin sejak 200 tahun yang lalu dan terus bertahan hingga saat ini.
3. Kebiasaan Penduduk Pulau Bungin
Keberadaan masyarakat yang padat di Pulau Bungin ternyata datang dari kebiasaan menimbun laut dengan batu dan tanah.
Batu dan tanah dibawa dan digunakan untuk membuat sebuah daratan sendiri dan dijadikan tempat tinggal.
Bahkan batu karang pun digunakan untuk membuat daratan dan masyarakat akan membangun rumah di atas batu karang.
Tidak jarang terumbu karang yang masih hidup juga dibawa untuk membuat lahan baru.
4. Keunikan Tempat Tinggal
Dengan lahan yang sempit dan penduduk yang banyak, tentu masyarakat Pulau Bungin membutuhkan banyak rumah.
Dilahan yang sepit itu, rumah dibangun dengan saling berdempetan. Bahkan atap rumah hampir menyatu dengan rumah didekatnya.
Bila mengunjungi pulau ini, teman-teman akan kesulitan untuk menemukan lahan hijau, baik lapangan atau taman.
Baca Juga: Astronom Temukan Fakta Baru, Ternyata Uranus dan Neptunus Warnanya Mirip
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Indonesia Baik |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR