Bobo.id - Saat melihat langit di malam hari, kita akan melihat langit gelap yang disinari cahaya bulan dan bintang.
Namun jangan salah, di luar atmosfer Bumi, ada beberapa peristiwa yang membuat tata surya terang.
Salah satunya supernova. Ia terjadi ketika bintang tak punya lagi bahan bakar agar tekanannya keluar.
Yap, supernova adalah peristiwa ketika bintang besar mati dan meledak hingga ciptakan cahaya terang.
Bintang dengan supernova akan tampak sangat terang. Bahkan terangnya bisa ratusan juta kali cahayanya!
O iya, ternyata fenomena supernova itu terbagi ke dalam dua jenis. Apa saja, Bo? Cari tahu, yuk!
Supernova Tipe I
Bersumber dari Info Astronomy, supernova tipe I diperkirakan berasal dari bintang katai putih.
Katai putih adalah bintang yang ukurannya kecil hingga menengah yang sudah tidak lagi bersinar.
Gas dari bintang pendamping terkumpul jadi bintang katai putih dan memicu reaksi nuklir dan supernova.
Sebagai informasi, supernova tipe I ini masih dibagi lagi menjadi supernova tipe Ia dan tipe Ib/c.
Baca Juga: Benarkah Supernova Bisa Buat Lubang Hitam Tumbuh Besar? Ini Faktanya
Supernova tipe Ia adalah ledakan bintang dahsyat dan menghancurkan. Cahayanya juga sangat terang.
Kecerahannya bisa dimanfaatkan astronom untuk menentukan jarak supernova dengan objek lain.
Sayangnya, tak banyak yang diketahui terkait proses terjadinya supernova dan berasal dari bintang jenis apa.
Oleh karena itu, para astronom berusaha mengidentifikasi sistem bintang sebelum terjadinya ledakan.
Hasilnya, supernova tipe Ia ini adalah ledakan termonuklir dari bintang katai putih pada sistem bintang ganda.
Bintang ganda adalah dua bintang yang berada dalam jarak dekat dan mengorbit pada pusat massa.
Di sistem bintang ganda itu, bintang katai putih mendapat aliran massa cukup besar dari bintang pasangannya.
Ketika bintang katai putih mencapai massa 1,4 massa Matahari, ia akan meledak jadi supernova tipe Ia.
Sementara itu, supernova tipe Ib/c adalah supernova yang disebabkan oleh runtuhnya inti bintang masif.
Supernova Tipe II
Agar bintang bisa meledak sebagai supernova tipe II, bintang harus punya massa 8-15 kali massa Matahari.
Baca Juga: Mengenal Siklus Kehidupan Bintang Sebelum Akhirnya Mengalami Supernova
Supernova ini adalah bintang besar yang inti besinya runtuh, melambung, panas, dan meledak keluar.
Sama seperti sebelumnya, supernova tipe II dibagi menjadi dua berdasarkan kurva cahayanya.
Ada yang namanya tipe II-L, yakni supernova yang cahayanya terus meredup setelah ledakan.
Ada juga tipe II-P yang cahayanya tetap stabil untuk waktu yang cukup lama, hingga berbulan-bulan.
Matahari Tak Alami Supernova Tipe I dan II
Pada masa akhir kehidupannya, Matahari tentu akan kehabisan bahan bakar (hidrogen dan helium) di intinya.
Namun, Matahari kita tidak memiliki cukup massa dan tekanan untuk membakar karbon, teman-teman.
Ini artinya, Matahari tidak akan meledak sebagai supernova, baik itu supernova tipe I maupun II.
Dalam 5 miliar tahun mendatang, Matahari hanya akan membengkak menjadi bintang raksasa merah.
Setelah mencapai tahap akhir, Matahari akan menyusut jadi objek seukuran Bumi. Massanya pun berkurang banyak.
Nah, itulah jenis-jenis fenomena supernova yang ada di alam semesta. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga: Ada Ledakan Antariksa yang Bisa Musnahkan Bumi Ribuan Tahun, Apa Itu?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan supernova? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Infoastronomy.org |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR