Namun, pada malam hari, suhunya akan turun hingga pertengahan 30°C.
Curah hujan rata-rata kurang dari 5 cm, dan hanya sebagian kecil wilayahnya yang menerima curah hujan.
Jadi, pada musim panas, suhu dan kondisi alam di Death Valley termasuk ekstrem.
Sebaliknya, musim dingin menjadi musim yang menyenangkan di taman nasional ini. Sebab, suhu siang hari terasa sejuk di dataran rendah.
Setiap ketinggian naik kira-kira 300 meter, suhu akan semakin turun sekitar 2-3°C.
Meskipun begitu, di Death Valley juga dapat mengalami badai petir di akhir musim panas, yang menyebabkan banjir bandang.
Ada juga badai debu yang tiba-tiba terjadi saat cuaca dingin semakin dekat.
Kenapa Jadi Tempat Terpanas?
Secara geologi, kedalaman dan bentuk Death Valley memengaruhi suhu musim panasnya.
Lembah di sana memiliki kedalaman sekitar 86 meter di bawah permukaan laut, namun dibatasi oleh barisan pegunungan yang tinggi dan curam.
Udara yang kering dan kurangnya tanaman membuat sinar matahari lebih mudah memanaskan wilayah Death Valley.
Baca Juga: Mengenal Gunung Erebus, Fenomena Alam Gunung Berapi Aktif di Antarktika
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR