Sementara di bagian lain Islandia, juga terdapat geiser panas serta memiliki puluhan gunung berapi aktif.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gletser adalah lapisan besar es, sedangkan geiser adalah mata air panas yang mengeluarkan gas.
Artinya, ada daerah di Islandia yang bersuhu sangat dingin namun juga ada yang hangat, sehingga disebut mempunyai iklim yang kontras.
Dikutip dari Livescience, lapisan es di Greenland memiliki luas sekitar 1,8 juta kilometer persegi.
Di pulau ini juga terdapat gletser yang bisa bergerak, yakni Gletser Jakobshavn yang bergerak sejauh 30 meter setiap hari.
Greenland juga merupakan habitat asli beruang kutub (Ursus maritimus), hewan darat terbesar di Arktik.
Kenapa Tidak Sesuai Namanya?
Bersumber dari National Geographic, nama Greenland dan Iceland berasal dari bangsa Viking.
Kebiasaan orang Nordik kala itu adalah memberi nama sesuatu sesuai dengan apa yang mereka lihat secara langsung.
Menurut data sejarah, wilayah Greenland memang berupa daratan hijau yang hangat, mulai tahun 800 sampai 1300 M.
Namun, memasuki abad ke-14, suhu maksimal musim panas di Greenland mulai menurun, hasil panen semakin sedikit, serta muncul banyak es di laut.
Baca Juga: Pembuatannya Butuh Waktu 19 Tahun, Apa Saja Hal Menarik dari Patung Christ the Redeemer?
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | National Geographic,Britannica |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR