Bobo.id - Teman-teman, adakah di antara kamu yang sudah pernah ke Greenland atau Islandia?
Greenland dan Islandia adalah dua negara yang unik, karena keduanya memiliki kondisi alam yang kontras dengan namanya.
Meski namanya Greenland, pulau ini justru merupakan hamparan es berwarna putih.
Lebih dari 80% Greenland tertutup oleh lapisan es, menjadikannya salah satu tempat terbesar di dunia yang diliputi oleh gletser.
Sementara itu, Islandia yang juga disebut Iceland justru memiliki 31 gunung berapi aktif.
Jika kondisi alamnya sangat berbeda dengan namanya, kenapa Greenland dan Islandia diberi nama tersebut?
Yuk, cari tahu fakta menariknya dari artikel berikut ini!
Karakteristik Greenland dan Islandia
Bersumber dari Encyclopaedia Britannica, Islandia merupakan negara kepulauan yang terletak di Samudra Atlantik Utara.
Keunikan dari Islandia adalah iklimnya yang kontras, teman-teman.
Islandia merupakan rumah bagi Gletser Vatna (Vatnajökull) yang termasuk gletser terbesar di Eropa, terletak di pegunungan yang terbesar.
Baca Juga: Tempat Munculnya Dasar Matematika, Ini 6 Fakta Unik Peradaban Mesopotamia
Sementara di bagian lain Islandia, juga terdapat geiser panas serta memiliki puluhan gunung berapi aktif.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gletser adalah lapisan besar es, sedangkan geiser adalah mata air panas yang mengeluarkan gas.
Artinya, ada daerah di Islandia yang bersuhu sangat dingin namun juga ada yang hangat, sehingga disebut mempunyai iklim yang kontras.
Dikutip dari Livescience, lapisan es di Greenland memiliki luas sekitar 1,8 juta kilometer persegi.
Di pulau ini juga terdapat gletser yang bisa bergerak, yakni Gletser Jakobshavn yang bergerak sejauh 30 meter setiap hari.
Greenland juga merupakan habitat asli beruang kutub (Ursus maritimus), hewan darat terbesar di Arktik.
Kenapa Tidak Sesuai Namanya?
Bersumber dari National Geographic, nama Greenland dan Iceland berasal dari bangsa Viking.
Kebiasaan orang Nordik kala itu adalah memberi nama sesuatu sesuai dengan apa yang mereka lihat secara langsung.
Menurut data sejarah, wilayah Greenland memang berupa daratan hijau yang hangat, mulai tahun 800 sampai 1300 M.
Namun, memasuki abad ke-14, suhu maksimal musim panas di Greenland mulai menurun, hasil panen semakin sedikit, serta muncul banyak es di laut.
Baca Juga: Pembuatannya Butuh Waktu 19 Tahun, Apa Saja Hal Menarik dari Patung Christ the Redeemer?
Dalam legenda di Islandia, ada seorang penjelajah Norse yang sampai ke Islandia pertama kali, yaitu Naddador.
Dia menamai negara itu Snæland atau Snow Land, yang berarti 'tanah salju', karena sedang turun salju.
Salah satu tokoh Viking kemudian mengikuti Naddador, bernama Flóki Vilgerðarson.
Flóki mendaki gunung di Snæland hanya untuk melihat fjord yang penuh dengan gunung es, sehingga muncullah nama Iceland.
Fjord adalah lembah yang dalam, sempit, dan panjang yang terbentuk oleh pergerakan gletser di atas batuan lunak, membentuk "U" terbalik yang panjang.
Nah, itulah awal mula dua negara tersebut mendapatkan nama yang saat ini tampak tidak sesuai dengan kondisi alamnya.
----
Kuis! |
Apa perbedaan gletser dan geiser? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | National Geographic,Britannica |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR