Hal ini karena adanya jalur perdagangan yang ramai dan berbagai mata pencaharian juga berkembang.
Bersumber dari Kompas.com, jalur sungai memiliki peranan yang besar dalam perdagangan masa itu.
Contohnya ada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, Jawa Tengah dan DAS Barumun, Sumatra Utara.
Tempat itu dijadikan sebagai jalur perdagangan untuk membawa barang komoditi dari satu tempat ke tempat lain.
Daerah Aliran Sungai itu juga digunakan sebagai jalur transportasi bagi masyarakat di pinggir sungai.
Bahkan, sampai saat ini Bengawan Solo masih menjadi nadi kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Karena saat itu jalur perdagangan ramai, muncul pusat perdagangan yang berkembang jadi pusat kerajaan.
Dalam dunia perdagangan, pada masa Hindu Buddha sudah menggunakan mata uang yang diciptakan di negara sendiri.
Transaksi jual beli pun menjadi lebih praktis baik untuk perdagangan dalam negeri maupun luar negeri.
Puncak kejayaan perekonomian dari masyarakat Hindu-Buddha tercermin saat kerajaan Sriwijaya berdiri.
Mata pencaharian pada masa Hindu-Buddha adalah sebagai pegawai kerajaan, petani, pengrajin, dan lainnya.
Baca Juga: Pengaruh Kebudayaan Hindu Buddha pada Sistem Pemerintahan, Materi IPS
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR