Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mempelajari tentang planet kerdil?
Planet kerdil paling populer adalah Pluto, planet yang pernah masuk ke dalam daftar planet di Tata Surya.
Pada bulan Agustus 2006, International Astronomical Union (IAU) mengklasifikasikan Pluto sebagai planet kerdil, bukan planet pada umumnya.
Menurut IAU, planet kerdil sebagai benda langit yang mengorbit matahari, memiliki massa yang cukup untuk berbentuk hampir bulat, belum dapat melewati lingkungan sekitar orbit, dan bukan bulan.
Planet katai tidak bisa disebut planet karena belum mampu membersihkan orbitnya dari puing-puing.
Hingga saat ini, International Astronomical Union telah mengakui lima planet katai, yakni Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris.
Beberapa waktu lalu, teman-teman sudah mengenal Ceres sebagai planet kerdil terkecil. Lantas, apakah planet kerdil terbesar?
Yuk, cari tahu jawaban dan fakta uniknya dari artikel ini!
Ukuran Eris
Bersumber dari NASA, Eris ditetapkan sebagai planet kerdil pada tahun 2006 bersamaan dengan pengklasifikasian Pluto dan Ceres.
Planet ini ditemukan pada 5 Januari 2005, dari data yang diperoleh selama survei Observatorium Palomar di tata surya bagian luar.
Baca Juga: Jangan Terlewat, 5 Planet Ini Akan Bersinar di Langit Malam Selama Februari, Apa Saja?
Adapun astronom yang terlibat dalam survei tersebut yakni Mike Brown, seorang profesor astronomi planet di Institut Teknologi California, Chad Trujillo dari Observatorium Gemini, dan David Rabinowitz dari Universitas Yale.
Termasuk planet kerdil terbesar, Eris memiliki ukuran yang hampir sebesar Pluto.
Radius planet Eris sekitar 1.163 kilometer, setara dengan 1/5 radius Bumi. Jika dibandingkan dengan Bulan, ukurannya sedikit lebih kecil.
Sebagai perbandingan, jika Bumi seukuran nikel, maka Eris hanya sebesar biji popcorn.
Kondisi Planet Eris
Eris berjarak sekitar 68 unit astronomi dari Matahari, dengan satu satuan astronomi merupakan jarak Matahari ke Bumi.
Maka, dibutuhkan sekitar lebih dari 9 jam sinar matahari untuk sampai ke permukaan Eris.
Sebagai planet kerdil, tentu saja Eris bisa mengelilingi Matahari, namun kecepatannya sekitar 557 tahun Bumi.
Saat Eris mengorbit Matahari, planet ini menyelesaikan satu rotasi penuh setiap 25,9 jam.
Awalnya, Eris disebut Xena. Namun, pada 14 September 2006, IAU memberikan nama baru yaitu Eris yang diambil dari nama dewi Yunani.
Berdasarkan pengamatan para astronom, Eris memiliki permukaan yang sangat dingin, sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan di sana.
Baca Juga: Benarkah Galaksi Bima Sakti Bisa Tumbuh Terus Menerus? Ini Faktanya
Menurut ilmuwan, suhu permukaannya bervariasi dari sekitar -217°C hingga -243°C.
Sebagai perbandingan, Kota Oymyakon yakni salah satu tempat terdingin yang dihuni secara permanen oleh manusia, memiliki suhu mencapai 96,2 F atau -71,2°C.
Suhu dingin Eris disebabkan karena jaraknya jauh dari Matahari.
Dengan jarak yang sangat jauh dari Matahari, atmosfer Eris bisa disebut membeku dan bersalju, teman-teman.
Namun, ketika posisinya berada paling dekat dengan Matahari, atmosfernya akan mencair.
----
Kuis! |
Kapan Eris ditemukan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | NASA |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR