Bobo.id - Teman-teman, ada berapa planet di Tata Surya?
Jika diurutkan berdasarkan jarak yang paling dekat dengan matahari, maka urutannya yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Jadi, secara keseluruhan ada 8 planet di Tata Surya kita. Namun, sebelumnya jumlahnya 9, teman-teman.
Ini karena dahulu ada planet bernama Pluto, yang disebut sebagai planet terkecil di Tata Surya.
Namun, pada bulan Agustus 2006, International Astronomical Union (IAU) mengklasifikasikan Pluto sebagai planet kerdil, bukan planet pada umumnya.
Kira-kira mengapa Pluto tidak bisa lagi disebut planet? Cari tahu alasannya dari artikel ini, yuk!
Alasan Pluto Bukan Planet
Menurut definisi dari International Astronomical Union, planet adalah objek yang mengorbit dan mengelilingi Matahari, berukuran besar, dan memiliki gaya gravitasinya sendiri.
Sebuah benda langit dapat disebut planet jika sudah memenuhi tiga kriteria, antara lain sebagai berikut.
- Harus mengelilingi matahari
- Harus berukuran cukup besar
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Ada 2 Galaksi yang Bertabrakan? Ini Penjelasannya
- Harus membentuk bola
- Harus mempunyai gravitasinya sendiri
- Harus mengorbit dalam jalur yang jelas
Sayangnya, Pluto tidak memenuhi syarat-syarat di atas. Sebaliknya, Pluto berukuran sangat kecil yakni berdiameter 2.390 kilometer.
Selain itu, Pluto juga memiliki gravitasi yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kekuatan gravitasi pada bintang.
Kekuatan gravitasi pluto ini hanya sebesar 0,58. Padahal angka minimal sebuah gravitasi planet saja ada di angka 3,7.
Orbit yang dimiliki Pluto juga tidak stabil, dan jaraknya terlalu jauh dari Matahari.
Menurut data dari NASA, jarak antara Pluto dan Matahari sebesar 6 miliar kilometer, 40 kali lebih jauh dibandingkan jarak Bumi dan Matahari.
Fakta Unik Pluto
Setelah mengetahui alasan mengapa Pluto tidak bisa disebut sebagai planet, kita akan mencari tahu fakta menariknya.
Pluto adalah planet katai pertama yang ditemukan di Tata Surya, tepatnya pada tahun 1930 oleh Clyde Tombaugh di Observatorium Lowell di Arizona, Amerika Serikat.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Bintik Gelap di Permukaan Planet Neptunus, Apa Itu?
Selain itu, rotasinya sangat lambat, sehingga satu hari di Pluto berlangsung sekitar 6,4 hari Bumi.
Permukaannya terdiri dari es nitrogen, es karbon dioksida, dan es air yang membentuk pola-pola berbeda di permukaannya.
Sama seperti Bumi, Pluto juga memiliki bulan atau satelit alaminya sendiri, yang bernama Charon.
Uniknya, Charon lebih dari setengah ukuran Pluto, sehingga keduanya sering disebut sebagai "sistem ganda" karena pusat massa keduanya berada di luar Pluto.
Permukaan Pluto sangat tipis, terutama terdiri dari nitrogen dengan sedikit campuran gas lain seperti metana dan karbon monoksida.
Ketika Pluto berada dalam titik terdekatnya dengan Matahari, bagian permukaan es menguap dan membentuk atmosfer yang lebih padat.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa itu planet menurut International Astronomical Union? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR