Bobo.id - Bagi Bumi, Matahari adalah bintang paling terang di tata surya. Ia juga menjadi pusat orbit Bumi.
Sebagai pusat tata surya, Matahari jadi benda langit yang misterius. Apalagi sulit untuk menyelidikinya mendalam.
Tak seperti Mars atau planet lain, kita akan akan pernah bisa mendarat di sana. Mendekatinya pun tidak.
Ini karena Matahari memiliki suhu permukaan yang sangat panas. Suhunya bisa capai 5.500 derajat celcius!
Oleh karena itu, para ilmuwan hanya bisa mengamatinya dari jauh. Salah satunya adalah suar Matahari.
Suar Matahari atau solar flares adalah ledakan energi magnetik yang ukurannya bisa ratusan lebih besar dari Bumi.
Fenomena ini terjadi ketika energi magnetik yang terkumpul dilepaskan dan terlempar ke ruang angkasa.
Ketika itu terjadi, terlihat ledakan cahaya yang tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa waktu.
Jenis-Jenis Suar Matahari
Para ilmuwan mengklasifikasikan suar Matahari ke dalam beberapa kategori berdasarkan kecerahan dan pengaruhnya.
Kategorinya adalah kelas B, kelas C, kelas M, dan kelas X. Tiap kategori punya karakter dan pengaruh pada Bumi.
Baca Juga: Matahari Letupkan Suar Surya Berkekuatan Tinggi, Apa Dampaknya bagi Bumi?
Kelas B
Suar Matahari atau solar flare kategori B adalah jenis ledakan elektromagnetik yang paling kecil, teman-teman.
Radiasi yang dihasilkan tak begitu besar sehingga tak terdeteksi dari Bumi. Efeknya pun tidak ada.
Kelas C
Sementara itu, suar Matahari kategori C lebih besar sedikit dari kelas B. Namun, ini tetap tergolong kecil.
Pada kelas C ini ada sedikit pelepasan radiasi, tetapi tidak menimbulkan dampak apa pun di Bumi.
Kelas M
Jenis Suar Matahari selanjutnya adalah kelas M. Ledakan elektromagnetiknya termasuk sedang, teman-teman.
Pada kelas M, ada pelepasan radiasi yang cukup signifikan. Ada beberapa pengaruh terhadap Bumi, yakni:
Kelas X
Baca Juga: Tahun 2024 Ini Akan Ada Gerhana Matahari Total, Kapan Berlangsungnya?
Suar Matahari kelas X merupakan peristiwa ledakan besar yang melepaskan radiasi dalam jumlah besar.
Fenomena ini bisa memberikan dampak yang cukup besar bagi planet kita, Bumi. Peristiwa ini bisa memicu:
2025 Jadi Puncak Suar Matahari
Bersumber dari Kompas.com, pada dasarnya, cuaca Matahari akan mengikuti siklus aktivitas 11 tahun.
Melacak siklus dan aktivitas Matahari yang selalu berubah penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.
Sebab, Matahari bisa melepaskan energi elektromagnetik secara tiba-tiba. Bahkan, bisa sangat kuat!
Misalnya, menyebabkan pemadaman radio dan gangguan teknologi lain yang sangat penting bagi manusia.
Aktivitas Matahari diperkirakan akan terus meningkat mulai dari sekarang hingga pada bulan Juli 2025.
Diperkirakan, itu adalah puncak maksimum ledakan suar Matahari yang berada pada siklus 11 tahunnya.
Nah, itulah informasi tentang jenis-jenis suar Matahari atau Solar Flare. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga: Ukurannya Melebihi Matahari, Seperti Apa Bintang Maharaksasa Betelgeuse?
----
Kuis! |
Apa itu suar Matahari? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR