Bobo.id - Selama bertahun-tahun, para astronom melakukan penelitian untuk menguak misteri di alam semesta.
Yap, alam semesta tak hanya sekedar Bumi dan planet sekitarnya. Alam semesta jauh lebih luas dari itu, lo.
Dari berbagai pengamatan yang dilakukan, para astronom menemukan objek unik. Namanya galaksi kerdil.
Galaksi kerdil adalah kumpulan bintang yang jumlahnya sedikit dan sering mengorbit di sekitar galaksi besar.
Baru-baru ini, ada sebuah galaksi kerdil atau katai, ditemukan dengan teleskop James Webb milik NASA.
Tak sekedar galaksi kerdil, penemuan galaksi ini berhasil membingungkan para astronom. Wah, ada apa, ya?
Penemuan Galaksi Kerdil
Awalnya, tim peneliti Carleton dari Arizona State University sebenarnya tidak ingin mencari galaksi kerdil.
Target pengamatannya adalah gugus galaksi, yakni kumpulan dari puluhan bahkan ribuan galaksi di alam semesta.
Namun, tak jauh di dekatnya, para peneliti tak sengaja melihat galaksi kerdil. Kini, galaksi itu dinamai PEARLSDG.
Dengan jarak 98 juta tahun cahaya, galaksi ini lebih terasing dan tenang daripada galaksi kerdil kebanyakan.
Baca Juga: Benarkah Angin Lubang Hitam Bisa Mengubah Bentuk Galaksi? Ini Faktanya
Bahkan, ia tidak lagi membentuk bintang-bintang baru dan tidak berinteraksi dengan galaksi terdekat lainnya.
Padahal, pada umumnya, galaksi kerdil yang berada di luar sana terus aktif membentuk bintang baru.
Galaksi kerdil yang diam dan terasing ini belum pernah terlihat sebelumnya. Hal ini bikin para astronom bingung.
Yap, penemuan galaksi PEARLSDG ini sangat bertentangan dengan teori tentang perilaku galaksi kerdil.
Bintang di Galaksi PEARLSDG
Di Bima Sakti, jumlah perkiraan bintangnya sekitar 400 miliar. Tapi, di galaksi ini mungkin hanya 100 juta bintang.
Selain kurangnya bintang, galaksi ini tidak biasa karena alasan lain. Sebab, bintang di sana cahayanya sangat terang.
Bahkan Teleskop James Webb mampu membedakan masing-masing bintang cabang raksasa merah di sana.
Ini artinya, PEARLSDG jadi salah satu galaksi terjauh yang mana kita bisa melihat masing-masing bintangnya.
Kemampuan untuk melihat bintang cabang raksasa merah (RGB) membuat galaksi kerdil jadi mudah dipelajari.
Berkat itu, para peneliti bisa mengukur usia bintang dan menunjukkan kalau banyak bintang tua di galaksinya.
Baca Juga: Benarkah Galaksi Bima Sakti Bisa Tumbuh Terus Menerus? Ini Faktanya
Bersumber dari Universe Today, para peneliti menulis kalau galaksi itu belum membentuk bintang dalam satu miliar tahun!
Salah satu buktinya adalah karena kurangnya energi ultraviolet atau UV dari galaksi itu, teman-teman.
Bintang muda umumnya memancarkan UV yang kuat, namun PEARLSDG hanya menampilkan radiasi UV rendah.
Galaksi Ini Tak Punya Tetangga Dekat
Ketika ada sebuah galaksi yang berhenti dalam membentuk bintang, maka ia bisa juga disebut galaksi diam.
Di galaksi diam, pasokan gas yang digunakan dalam pembentukan bintang telah padam, teman-teman.
Ini disebabkan oleh galaksi tetangga yang berinteraksi dengan galaksi diam untuk hentikan pembentukan bintang.
Entah bagaimana, interaksi tersebut telah menghilangkan gas dari galaksi yang diam atau mengganggu aliran gas.
Uniknya, galaksi kerdil PEARLSDG yang baru ditemukan ini tidak memiliki satu pun tetangga galaksi terdekat, lo.
Ini artinya, pembentukan bintang pada galaksi kerdil ini tidak mungkin dihentikan oleh galaksi lain. Lalu, apa?
Kemungkinan, energi yang kuat dari bintang terbesar dan paling terang lah yang menghilangkan gas pembentuk bintang.
Baca Juga: Jumlahnya Miliaran, Apa yang Akan Terjadi Jika Dua Bintang Bertabrakan?
----
Kuis! |
Apa itu galaksi kerdil? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | earth sky |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR