Selain itu, bunyi merupakan gelombang longitudinal yang merambat secara rapat dan renggang yang nantinya akan diterima oleh telinga untuk diterjemahkan.
Sebagai jenis gelombang, bunyi dapat merambat karena ada media perambatannya, yaitu benda padat, benda gas, dan benda cair.
Bunyi dapat terdengar oleh telinga kita karena gelombang bunyi merambat melalui media udara.
Setelah teman-teman memahami bahwa segala jenis bunyi adalah gelombang yang bisa merambat, maka kita dapat menjawab, mengapa suara petir/guntur menyebabkan kaca bergetar.
Ketika petir terjadi, gelombang bunyi guntur akan mulai bergerak dari tempat terbentuknya petir ke segala arah melalui media udara.
Bersamaan dengan itu, atom dan molekul di udara bergerak maju mundur.
Ketika gelombang bunyi guntur tiba dan mendekati kaca jendela, maka gerakan maju mundur atom dan molekul udara mendorong atom dan molekul kaca untuk bergetar.
Dalam ilmu sains, ini berarti frekuensi gelombang bunyi guntur sama dengan frekuensi alami getaran atom dan molekul kaca jendela.
Lantas, kenapa suara guntur baru terdengar setelah cahaya kilat petir nampak terlebih dahulu?
Dibandingkan dengan gelombang cahaya, gelombang suara memang datang lebih lambat.
Gelombang cahaya dapat bergerak dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik, sedangkan gelombang suara datang dengan kecepatan 0,3 kilometer per detik.
Baca Juga: Apa Dampak Teknologi bagi Kehidupan Sosial? Materi Kelas 4 SD
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR