Namun, sebenarnya kulit ular kering, halus, dan terbuat dari jaringan sisik sebagai pelindung tubuh ular.
Bersumber dari a-z-animals.com, kulit ular berfungsi sebagai kamuflase, membantu mempertahankan kelembapan tubuh, melindungi tubuh ular, dan membantu ular bergerak.
Kulit ular terdiri dari dua lapisan, yakni dermis yang lembut dan berwarna di bagian bawah, serta sisik keras dan agak tembus cahaya di bagian atas.
Sisik ular terbuat dari keratin, zat yang juga ditemukan pada kuku, tanduk, dan rambut makhluk hidup.
Sisik juga mengandung sejumlah kecil zat melanin untuk melindungi lapisan bawah kulit ular dari sinar matahari.
Mengapa Harus Ganti Kulit?
Proses ganti kulit pada ular terjadi dalam waktu yang berbeda berdasarkan rasnya. Paling sering ular berganti kulit dua minggu atau beberapa kali dalam satu tahun.
Di alam liar, pergantian kulit yang tidak berlangsung dengan benar dapat memengaruhi kehidupan ular, teman-teman.
Pada saat terjadi ganti kulit, lapisan luar sisik ular terlepas, yang disebut dengan proses ekdisis, molting, atau pengelupasan.
Proses ekdisis ini umum terjadi pada hewan invertebrata, serta beberapa vertebrata seperti ular.
Ada dua alasan dan tujuan ular mengganti kulitnya, yaitu menggantikan sel kulit yang sudah tua dan rusak, serta menghilangkan parasit pada kulit.
Baca Juga: Dikenal sebagai Reptil Predator, Adakah Hewan yang Memakan Ular?
Source | : | a-z-animals.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR