Bersumber dari Science ABC, wilayah ini bertanggung jawab bagaimana otot wajah bereaksi terhadap suara.
Studi dilakukan pada sukarelawan yang memainkan berbagai suara untuk mengukur reaksi otak terhadap suara itu.
Hasilnya adalah, tanggapan lebih tinggi diberikan kepada suara positif, seperti tawa atau suara kemenangan.
Sebaliknya, tanggapan yang lebih rendah diberikan untuk suara yang negatif, seperti pada jeritan.
Hal ini menunjukkan bahwa manusia lebih sensitif terhadap suara tawa dibandingkan suara negatif.
Temuan ini menjelaskan alasan mengapa kita sering tidak sadar tersenyum saat melihat orang tertawa.
Peniruan ekspresi ini tidak hanya menunjukkan rasa empati, tapi juga merasakan emosi bagi diri sendiri.
Respons alami manusia ini adalah alasan mengapa suara tertawa sering dimasukkan dalam acara komedi.
Tepat sekali! Efek suara tertawa di acara komedi ini dipercaya bisa memancing tawa penontonnya.
Selain tertawa, menguap, cemberut, dan menggigil jadi perilaku manusia yang juga bisa menular, lo.
Nah, itulah fakta terkait tertawa yang bisa menular ke orang lain. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu!
Baca Juga: Berbeda dengan Tawa Manusia, Ternyata Begini Cara Hewan Tertawa
Source | : | Kompas.com,Science ABC |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR