Bobo.id - Sejumlah wilayah Indonesia sering dilanda hujan deras berangin.
Bersumber dari Kompas.com, Rabu sore (21/2/2024) kemarin Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Rancaekek diterjang angin puting beliung besar, sekitar pukul 16.00 WIB.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu, angin puting beliung tersebut terjadi karena pertumbuhan awan konvektif berskala lokal yang ada di wilayah Bandung Raya.
Selain itu, BMKG memantau ada sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Pulau Sumatra yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan di Jawa Barat.
Kondisi inilah yang meningkatkan pertumbuhan awan di sekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut.
Berdasarkan jenisnya, angin puting beliung termasuk bentuk bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi.
Dengan kata lain, bencana hidrometeorologi dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan meteorologi seperti angin, curah hujan, kelembapan, temperatur.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mengenal cara terbentuknya angin puting beliung.
Yuk, simak penjelasan berikut ini!
Terbentuknya Angin Puting Beliung
Baca Juga: Sudah Turun Hujan, Mengapa Udara Masih Terasa Gerah? Ini Penjelasannya
Bersumber dari National Geographic, angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, memiliki pusat, dan bergerak menyerupai spiral.
Kecepatan angin puting beliung dapat mencapai 40 hingga 50 km/jam. Angin ini menyentuh permukaan bumi dan akan hilang setelah 3 hingga 5 menit.
Biasanya, angin puting beliung terbentuk beberapa waktu setelah terdapat tanda langit gelap, awan hujan badai yang hitam, dan munculnya corong dari awan secara tiba-tiba.
Angin puting beliung terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang berbeda sehingga tekanan udara membentuk pusaran dalam sistem cuaca.
Ada 3 tahap pembentukan angin puting beliung, yaitu fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah.
Fase tumbuh ditandai dengan adanya arus udara yang naik ke atas dengan tekanan kuat, di dalam awan.
Pada tahap ini, titik-titik dan kristal air belum bisa menjadi hujan, karena masih tertahan arus udara yang bergerak naik.
Selanjutnya, pada fase dewasa, hujan mulai turun dan menyebabkan adanya gaya gesek antara arus udara yang naik dan turun.
Saat arus udara naik dan turun akan menimbulkan arus geser yang memutar lalu membentuk pusaran.
Semakin lama, arus udara akan semakin cepat dan membentuk sebuah siklon yang menyentuh permukaan bumi. Pada saat itulah, angin puting beliung terjadi.
Dampak Angin Puting Beliung
Baca Juga: Catat, Ini 5 Langkah Tepat untuk Menghindari Sambaran Petir di Musim Hujan
Sebagai salah satu bencana, tentunya angin puting beliung menimbulkan dampak negatif bagi wilayah yang diterjangnya.
Adapun dampak angin puting beliung yaitu sebagai berikut.
- Kerusakan bangunan
- Pohon tumbang
- Kerusakan lahan permukiman
- Merusak pertanian
- Merusak jaringan listrik, dan lain sebagainya.
----
Kuis! |
Di mana wilayah yang diterjang angin puting beliung pada Rabu sore? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | national geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR