Bobo.id - Belakangan ini, hujan deras sering terjadi di malam hari. Apakah di daerah teman-teman juga begitu?
Menjelang puncak musim hujan seperti ini, hujan memang jadi sering turun. Bahkan bisa setiap hari!
Namun, biasanya ada waktu-waktu tertentu hujan jadi sering turun di beberapa wilayah. Kapan ya waktunya?
Meski tidak ada jadwal pastinya, tetapi hujan deras sering kali terjadi menjelang sore hingga malam hari.
Ini membuat cuaca di malam hari menjadi cukup dingin dan bisa membantu kita terlelap atau tidur lebih cepat.
BMKG pun membenarkan ada potensi hujan sering turun pada malam hari ketika masyarakat sedang tidur.
Ternyata, ada beberapa faktor yang menyebabkan hujan sering terjadi di malam hari. Apa itu? Simak, yuk!
Mengapa Hujan Sering Terjadi di Malam Hari?
1. Tanda Musim Hujan Akan Berakhir
Bersumber dari Kompas.com, faktor pertama adalah siklus hujan yang menandai musim hujan akan berakhir.
Saat musim hujan sedang berlangsung, hujan memang awalnya akan turun pada siang maupun sore hari.
Baca Juga: Kenapa Pakaian yang Tidak Kering dengan Benar Keluarkan Bau Apak?
Yap, apalagi pada saat puncak musim hujan. Hujan bisa datang di kapan saja, tanpa mengenal waktu.
Namun seiring berjalannya waktu, turunnya hujan akan bergeser ke malam hari sampai dini hari, lo.
Kalau terjadinya hujan sudah bergeser ke dini hari, kita perlu bersiap meninggalkan musim hujan.
2. Pergerakan Awan dari Daerah Lain
Selain siklus hujan, hujan sering terjadi di malam hari karena ada banyaknya jumlah awan konvektif.
Awan konvektif adalah awan yang dihasilkan oleh proses konveksi atau proses naiknya udara membawa uap.
Nah, awan konvektif itu akan terbawa angin. Ketika sudah cukup lembap, ia akan jatuh sebagai hujan.
Tidak di wilayah kita, awan itu dihasilkan oleh perawanan yang berasal dari penguapan di daerah lain.
Dalam klimatologi, pergerakan angin dan awan tidak selalu berada di jalur yang sama secara terus menerus.
Awan itu akan bergerak dari daerah penguapan menuju lokasi lain. Perjalanan itu akan sampai malam hari.
Saat malam hari, awan yang bergerak itu sudah cukup lembap. Hal inilah yang membuat hujan di malam hari.
Baca Juga: Sepatu Bau Akibat Kehujanan? Pakai Tips Ini agar Kembali Wangi dan Bersih
Kapan Musim Hujan 2024 Akan Berakhir?
BMKG menyebut bahwa musim hujan yang sesungguhnya terjadi pada Desember 2023 dan Januari - Februari 2024.
Namun, ada potensi hujan dengan intensitas sedang masih terjadi pada Maret dan April 2024, teman-teman.
Masa ini disebut sebagai pancaroba, yakni kondisi transisi atau pergantian dari musim satu ke musim lain.
Adapun masa transisi musim hujan ke musim kemarau ini akan terjadi secara bervariasi di wilayah Indonesia.
Misalnya, wilayah sekitar Nusa Tenggara mungkin sudah ada yang mulai masuk musim kemarau pada Maret 2024.
Setelah itu, baru akan disusul oleh wilayah barat. Mulai dari Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan seterusnya.
Bersumber dari Kompas.com, ini terjadi karena angin monsun Australia dari arah timur bawa udara kering.
Hal ini lah yang membuat wilayah Indonesia di bagian timur akan terdampak musim kemarau lebih dulu.
Kemudian, udara kering akan merambat secara perlahan ke Indonesia bagian barat selama 2 sampai 3 bulan.
Meski begitu, iklim di Indonesia masih normal, kok. Sebab, El Nino sudah melemah sekitar Maret - April 2024.
Baca Juga: Jangan Sampai Kehujanan, Ini 5 Tips Merawat Kaktus Selama Musim Hujan
----
Kuis! |
Apa itu awan konvektif? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR