Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu bahwa angin topan, badai, dan tornado sebenarnya tidak bisa terjadi di Indonesia?
Ini karena Indonesia merupakan salah satu negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa.
Menurut National Geographic, garis khatulistiwa adalah garis khayal yang mengelilingi tengah Bumi, letaknya di tengah antara Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Garis khatulistiwa ini mengelilingi Bumi dengan jarak sekitar 40.075 kilometer, teman-teman.
Garis yang berada di lintang 0 derajat ini membagi planet Bumi menjadi belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
Para ilmuwan menemukan fakta unik bahwa badai, topan, dan tornado tidak terbentuk di garis khatulistiwa.
Kira-kira kenapa ini bisa terjadi, ya? Yuk, cari tahu bersama!
Kenapa Tidak Terjadi di Khatulistiwa?
Bersumber dari Livescience, angin topan tidak terjadi di garis khatulistiwa karena pada wilayah tersebut arah putaran siklon tropis dikendalikan oleh efek Coriolis.
Efek Coriolis adalah udara yang bergerak dari khatulistiwa akan tetap mengalir dengan cepat ke arah timur, sehingga arah angin akan menyimpang.
Di belahan bumi utara, udara akan berputar ke kanan menciptakan gerakan berputar melawan arah jarum jam.
Baca Juga: Bagaimana Fenomena Angin Puting Beliung dapat Terbentuk? Ini Syaratnya
Sebaliknya, udara yang mengalir ke selatan dari khatulistiwa akan menyimpan ke kiri.
Akhirnya, tidak ada udara yang mengalir menuju ke garis khatulistiwa, teman-teman, sehingga tidak ada angin topan di wilayah tersebut.
Gary Barnes, seorang ahli meteorologi dari Universitas Hawai menjelaskan bahwa, atmosfer di khatulistiwa bergerak dengan kecepatan lebih dari 1.600 km/jam.
Artinya, benda apapun yang berada di garis khatulistiwa, bergerak lebih cepat ke arah timur dibandingkan benda apapun yang berada jauh dari khatulistiwa.
Jika udara bergerak ke utara dari garis khatulistiwa, maka udara juga akan tetap mengalir ke arah timur. Begitu pembelokan angin terjadi.
Perputaran angin sangat lemah di dekat khatulistiwa, tetapi berubah kuat seiring bertambahnya garis lintang.
Itulah sebabnya badai topan jarang terbentuk di dekat khatulistiwa.
Jika badai topan melintasi garis khatulistiwa, itu akan menyerap udara berputar ke arah berlawanan, sehingga kemungkinan badai melemah dan hilang.
Pengaruh Perubahan Iklim
Di Indonesia memang tidak terjadi angin tornado, sehingga kita hanya bisa melihat penampakannya dari video dokumenter atau ilustrasi di internet.
Angin tornado dan topan bisa terjadi karena adanya badai petir besar dengan angin yang sudah berputar.
Baca Juga: Sebagian Daerah di Indonesia Telah Dilanda Hujan Ekstrem, Apa Penyebabnya?
Artinya, angin puting beliung yang terjadi bersamaan dengan hujan badai petir, akan membentuk angin tornado.
Angin tornado biasanya terjadi pada musim panas di negara-negara sekitar Amerika Serikat.
Namun, penelitian menemukan fakta bahwa risiko terjadinya angin tornado ini semakin besar akibat adanya perubahan iklim.
Hingga kini, hubungan antara fenomena alam tornado dan perubahan iklim masih terus diteliti.
Kita semua tahu perubahan iklim telah memberikan banyak pengaruh besar bagi kehidupan di Bumi.
Perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan suhu permukaan dan energi atmosfer, sehingga akan ada perbedaan suhu antara udara hangat dan udara dingin.
Hal ini dapat memberikan energi tambahan bagi pembentukan dan perkembangan tornado.
----
Kuis! |
Di mana letak garis khatulistiwa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Mulai Sekarang Batasi Konsumsinya, Ini 6 Bahaya Minum Teh Berlebihan untuk Tubuh
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR