Bobo.id - Saat ini, Indonesia tengah memasuki peralihan musim dari hujan ke kemarau atau disebut pancaroba.
Musim pancaroba biasanya ditandai dengan cuaca yang tidak menentu, bisa panas hingga hujan lebat.
Tak hanya itu, musim pancaroba juga ditandai dengan angin yang bertiup kencang dengan hujan deras.
Pergeseran musim juga ditandai dengan pola hujan di sore hari didahului udara hangat di siang hari.
BMKG menyebut potensi cuaca ekstrem selama musim pancaroba berlangsung sekitar Maret-April 2024, lo.
Lalu kenapa musim pancaroba di Indonesia biasa ditandai dengan cuaca ekstrem, ya? Cari tahu, yuk!
Musim Pancaroba dan Cuaca Ekstrem
Perubahan cuaca di pagi hingga sore hari terjadi karena proses konveksi dari permukaan Bumi ke atmosfer.
Proses itu muncul karena penerimaan radiasi Matahari oleh permukaan Bumi terjadi cukup besar, teman-teman.
Hal ini memungkinkan massa udara terangkat dan memicu pembentukan awan hujan yang memicu hujan lebat.
Jika kondisi atmosfer tidak stabil, pembentukan awan kumulonimbus bisa meningkat cukup pesat, lo.
Baca Juga: Kenapa Banyak Orang Sakit Influenza saat Musim Pancaroba Berlangsung?
Karakteristik awan ini adalah berbentuk seperti bunga kol berwarna abu-abu dengan tepi awan yang jelas.
Awan kumulonimbus sangat berbahaya karena erat kaitannya dengan kilat, petir, hingga angin kencang.
Monsun Asia Masih Dominan
Selain karena periode peralihan, BMKG menyebut monsun Asia yang masih dominan jadi pemicu cuaca ekstrem.
Monsun Asia adalah fenomena tahunan yang pasti terjadi karena tiupan angin dari kawasan Asia ke Australia.
Posisi semu tahunan Matahari yang berada di belahan Bumi selatan membuat kawasan Asia jauh lebih dingin.
Suhu yang lebih dingin selalu beriringan dengan tekanan udara yang lebih tinggi. Apa dampaknya, Bo?
Hal ini membuat udara atau angin bergerak ke kawasan lebih panas atau tekanan udara lebih rendah.
Angin yang membawa massa udara dari proses konveksi membuat Indonesia menerima banyak awan hujan.
Kondisi inilah yang menyebabkan berbagai wilayah dari Sumatra hingga Papua terjadi hujan lebat, teman-teman.
Aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO)
Baca Juga: Kenapa saat Pancaroba Banyak Orang Terserang Influenza?
Fenomena pemicu cuaca ekstrem selanjutnya adalah aktivitas MJO di kawasan Samudra Hindia bagian Timur.
MJO adalah gelombang yang terjadi di lapisan troposfer yang bergerak dari barat ke timur sekitar 30-60 hari.
Fenomena ini sangat berdampak terhadap kondisi curah hujan pada suatu wilayah yang dilaluinya, lo.
Aktivitas ini akan menjalar hingga wilayah pesisir barat Indonesia pada beberapa minggu ke depan.
Di beberapa fase, MJO berkontribusi pada percepatan perkembangan siklus El Nino dan La Nina seluruh dunia.
Selain monsun Asia dan MJO, cuaca ekstrem juga terjadi karena adanya aktivitas gelombang atmosfer.
Faktor lainnya adalah adanya pertemuan angin yang memanjang di Indonesia bagian tengah dan selatan.
Tetap Sehat Tengah Cuaca Ekstrem
Cuaca ekstrem yang terjadi di musim pancaroba ini membuat banyak orang mengeluhkan tak enak badan.
Agar tubuh tetap sehat di tengah cuaca ekstrem, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, antara lain:
Nah, itulah penjelasan tentang cuaca ekstrem yang terjadi di musim pancaroba. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Waspada Musim Pancaroba, Ini Prediksi Hujan dan Angin Kencang di Wilayah Indonesia
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan musim pancaroba? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | kompas.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR