Sementara itu, bentuk candi yang pada dasarnya adalah punden berundak adalah unsur budaya lokal.
O iya, setiap bangunan candi yang memiliki corak Hindu-Buddha memiliki fungsi yang berbeda-beda, lo.
Ada bangunan candi yang berfungsi untuk tempat ibadah, pemakaman, ada juga untuk pemandian suci.
Candi yang berfungsi sebagai makam adalah candi Hindu. Candi untuk tempat ibadah adalah Candi Buddha.
Akulturasi budaya membuat bangunan candi disesuaikan dengan kekhasan dari budaya yang ada di Indonesia.
Secara umum, bentuk dan corak candi bisa dibedakan jadi dua, yakni Candi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Candi yang ada di Jawa Tengah memiliki bentuk tambun yang dihiasi dengan kalamakara atau wajah raksasa.
Bersumber dari Kompas.com, hiasan kalamakara ini bisa kita temukan pada pintu masuk depan candi.
Puncak candi di Jawa Tengah memiliki ciri khas pada bentuk stupa dan bahan utama berupa batu andesit.
O iya, candi-candi yang berdiri dan berada di Jawa Tengah ini biasanya mengarah ke timur, teman-teman.
Contoh bangunan candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang hingga saat ini masih berdiri kokoh, antara lain:
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Akulturasi Budaya? Ini Penjelasan dan Contohnya
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR