Bobo.id - Setiap harinya, kalau rajin mengamati Bulan, kita bisa melihat kalau bentuk Bulan berubah-ubah.
Misalnya, hari ini Bulan berbentuk sabit. Namun, seminggu kemudian, Bulan itu terlihat bulat utuh.
Sebagai informasi, bentuk Bulan yang berbeda-beda setiap harinya itu disebut dengan fase Bulan.
Ada 4 fase utama, yakni Bulan baru, setengah purnama awal, purnama, dan setengah purnama akhir.
Dua hari lagi, kita akan melihat Bulan memasuki fase Bulan baru atau disebut super new moon!
Mengapa Ada Fase Bulan?
Sebelum mengetahui tentang fenomena super new moon, cari tahu mengapa fase Bulan bisa terjadi, yuk!
Ada dua hal yang memengaruhi. Pertama, Bulan berputar mengelilingi Bumi setiap 29,5 hari sekali.
Kedua, Bulan bisa bersinar terang di langit malam karena ia memantulkan cahaya dari Matahari, lo.
Karena bentuk Bulan yang bulat, ini membuat hanya separuh bagian Bulan yang bisa diterangi Matahari.
Ketika Bulan sedang mengelilingi Bumi, maka posisi Bulan terhadap Matahari tentu bisa berubah-ubah.
Baca Juga: 15 September Nanti, Bulan Memasuki Fase Bulan Baru, Apa Dampaknya?
Hal ini membuat cahaya Matahari yang jatuh di permukaan Bulan dan terlihat di Bumi pun berubah.
Misal, Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, maka Bulan yang tidak dapat cahaya akan menghadap Bumi.
Saat itulah, kita bisa melihat bagian permukaan Bulan yang gelap. Fase ini dinamakan Bulan baru.
Apa Itu Super New Moon?
Super new moon adalah fase Bulan yang baru yang terjadi saat jarak antara Bumi dan Bulan capai titik terdekatnya.
Jarak-rata-rata titik terdekat Bulan dengan Bumi atau perigee ini biasanya berkisar di angka 363.300 km.
Dalam satu tahun, biasanya fenomena super new moon ini bisa terjadi sekitar dua sampai tiga kali.
Pada hari Minggu, 10 Maret, tidak ada seorang pun di Bumi yang akan melihat apa pun dari Bulan.
Namun, beberapa jam setelah Bulan baru, ketika satelit mulai menjauh, bagian satelit bisa terlihat.
Hasilnya adalah ada Bulan sabit super tipis, yang juga kemudian disebut sebagai super new moon.
Berdasarkan data BMKG, super new moon ini akan terjadi di Indonesia pada 10 Maret mendatang, lo.
Baca Juga: Bisa Terlihat dari Indonesia, Kapan Super Blue Moon Terlihat di Langit Malam?
Dampak Adanya Super New Moon
Terjadinya fenomena super new moon ternyata berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut.
Ketika fenomena ini terjadi, banjir pesisir atau rob bisa saja terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Bersumber dari Kompas.com, ada beberapa wilayah yang diprediksi alami banjir rob. Berikut diantaranya:
- Pesisir Sumatra Utara
- Pesisir Kepulauan Riau.
- Pesisir Banten.
- Pesisir Jawa Tengah.
- Pesisir Jawa Timur.
- Pesisir Kalimantan Barat.
- Pesisir Sulawesi Utara.
Baca Juga: Mengapa Bulan Purnama yang Bisa Diamati Besok Disebut Bulan Bunga?
- Pesisir Maluku Utara
Perlu diketahui, potensi banjir pesisir atau rob ini bisa berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayahnya.
Secara umum, ini akan berdampak pada berbagai aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.
----
Kuis! |
Berapa durasi Bulan mengelilingi Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Forbes |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR