Bobo.id - Menjelang bulan Ramadan, teman-teman yang beragama Islam tentu sedang sibuk menyiapkan banyak hal.
Salah satu benda yang harus disiapkan adalah perlengkapan ibadah seperti sajadah.
Sajadah merupakan kain yang digunakan sebagai alas melakukan ibadah dan kain ini bisa terbuat dari berbagai bahan.
Nah, agar sajadah tidak cepat rusak dan selalu terlihat baru, teman-teman harus memperhatikan cara mencuci yang harus dilakukan.
Berikut akan dijelaskan beberapa cara mencuci sajadah yang bisa teman-teman praktikan di rumah bersama orang tua.
Tips Mencuci Sajadah
1. Periksa Petunjuk Perawatan
Sebelum mencuci sajadah, pastikan untuk memeriksa petunjuk perawatan yang diberikan produsen.
Petunjuk ini bisa berupa label pada sajadah atau informasi yang disertakan saat pembelian.
Petunjuk ini akan memberikan panduan tentang cara terbaik untuk mencuci sajadah berdasarkan bahan dan jenis kainnya.
Dengan mengikuti petunjuk perawatan akan membantu mencegah kerusakan yang disebabkan oleh metode mencuci yang tidak sesuai.
Baca Juga: Jangan Sampai Melar, Ini Cara Cuci Kaos Kesayangan Agar Tidak Rusak
2. Gunakan Air Dingin atau Hangat
Bila tidak menemukan petunjuk perawatan pada sajadah, teman-teman bisa mencuci dengan menggunakan air dingin atau hangat.
Hindari menggunakan air panas karena dapat merusak serat kain atau bahan sintetis pada sajadah.
Air dingin atau hangat biasanya ampuh untuk membersihkan sajadah tanpa merusaknya.
Selain itu, pastikan untuk tidak menggunakan detergen yang terlalu keras atau mengandung pemutih yang dapat merusak warna atau bahan sajadah.
3. Gunakan Detergen Ringan
Sebagai gantinya, pilihlah detergen yang ringan dan tidak mengandung bahan kimia keras saat mencuci sajadah.
Detergen yang terlalu kuat dapat menyebabkan kerusakan pada serat kain atau bahan sintetis.
Gunakan detergen yang dirancang khusus untuk mencuci bahan tekstil sensitif atau pilih detergen yang diperuntukkan bagi pakaian berwarna agar warna sajadah tetap terjaga.
4. Hindari Menggunakan Mesin Pengering
Setelah mencuci, pada proses pengeringan, baiknya jangan gunakan mesin pengering, ya.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Kita Mencuci Baju Menggunakan Air yang Tercampur Minyak?
Mesin pengering dapat merusak sajadah karena panas yang dihasilkan dapat menyebabkan penyusutan atau merusak serat kain.
Sebaiknya jemur sajadah secara alami dengan menjemurnya di tempat yang teduh dan punya sirkulasi udara yang baik.
Hindari menjemur sajadah langsung di bawah sinar matahari terik karena dapat memudarkan warna dan merusak bahan sajadah.
5. Hindari Penggunaan Pemutih dan Pelembut
Tips selanjutnya adalah menghindari penggunaan pemutih dan pelembut pakaian yang umumnya mengandung bahan kimia.
Bahan kimia dari pemutih pakaian bisa merusak sajadah baik serat hingga warna pada alat ibadah ini.
Lebih baik menggunakan detergen yang lembut yang lebih aman untuk sajadah teman-teman.
6. Perhatikan saat Akan Menyetrika Sajadah
Setelah sajadah kering, tentu kita bisa menggunakan atau menyimpannya di lemari.
Tapi baiknya jangan selalu menyetrika sajadah, ya. Tidak semua jenis sajadah terbuat dari bahan yang tahan panas.
Jadi, perhatikan dengan baik jenis sajadah aman disetrika atau tidak. Atau teman-teman cukup melipatnya dengan rapi dan kemudian menyimpannya.
Baca Juga: Mudah Dilakukan, Ini 5 Cara Ampuh Hilangkan Noda Teh pada Cangkir
Nah, itu beberapa tips yang bisa teman-teman coba untuk mencuci sajadah di rumah agar selalu terlihat baru.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa isi petunjuk perawatan pada sajadah? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR