Ia kemudian melanjutkan kegiatannya.
Sementara itu, di halaman Istana, dan Oki dan Felip yang sedang bermain bola.
"Ayo, Ki, tendang bolanya ke aku!" seru Felip.
"Siap-siap, ya, Lip. Tendanganku ini pasti sangat kencang," jawab Oki sombong.
Oki menendang bolanya, namun jaraknya tidak jauh dari posisi ia berdiri.
"Hahahah! Oki... Oki... katanya tendangannya kencang, kok cuma gerak sedikit? Hahahaha," tawa Felip mengejek.
"Huh! Awas kamu, nanti aku balas, ya!" seru Oki.
"Sini, aku ajari menendang bola yang kencang!" kata Felip.
Oki dan Felip main bola dengan semangat. Tanpa mereka sadari, seseorang mengintai mereka dari semak-semak.
"Eh! Itu dia si kurcaci hijau dan kurcaci merah. Kali ini, aku harus berhasil menjaili mereka. Selama ini, kan, aku tidak pernah berhasil"
Pipiyot mengingat kegagalannya saat hendak mencuri cokelat.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR